BAB I

248 73 38
                                    

Lantas dimana lukis nyatamu?

Apakah menyamar dalam warna-warna keruh dalam air yang fana?

Atau tertinggal disekat halus bulu-bulu kuas rasa itu?

-Rizky Adriansyah (Jakarta diujung pena)

****

Jakarta, 18 April 2017

"Apakah kau tahu apa yang sebenarnya terjadi? Atau kau hanya berpura pura?"

Tiba-tiba saja jemari ku menari indah diatas kertas putih itu hingga meninggalkan bekas yang terdiri dari puluhan huruf tersebut.

Sekelebat pertanyaan itu muncul di fikiranku, tetapi tiba-tiba pada detik itu jug-

"Amanda? kamu didalam?"

suara lembut itu terdengar dari luar pintu kamarku, aku reflek terkejut dan segera merapikan lembaran kertas yang sudah aku coret tadi lalu memasukannya kedalam box yang memang berisi kertas - kertas yang menjadi bukti perasaanku.

"iya bunda, manda disini" aku segera menghampiri pintu kamar dan membukakannya untuk bunda

"ada temen kamu tuh dibawah, namanya tadi gasalah Pandu samperin gih" ucap bunda pelan

"Pandu? oh iya itu temen satu sekolah Manda, yaudah Manda kebawah ya Bun" ucapku langsung meninggalkan ibu dengan senyum di wajahnya

Dengan langkah mengendap-endap kulihat Pandu sedang duduk diruang tamu sambil memainkan ponselnya.

"Dia ngapain kerumah gue? Tumben" ucapku pelan sambil berdiri dianak tangga memerhatikan anak laki-laki berkacamata itu

"Eh man! Lama banget ditungguin juga" ucapnya sambil menoleh kepadaku yang berdiri dianak tangga

"Eh ah eh hah? i-iyaa pan" ucapku gelagapan, karena terkejut aku segera duduk dihadapannya bermaksud untuk mengetahui tujuannya kerumah ku apa.

"lo ga cek ponsel lu sama sekali?" ucapnya heran

"Enggak, kenapa? gue aja gatau tuh sekarang ponsel gue dimana" ya sebenarnya  ponselku terjatuh di bawah kasur, dikarenakan gue mager yasudahlah

"Davin pulang ke Jakarta, dan anak-anak berencana ingin membuat acara, ya untuk itu karena lo dari tadi ga ada respon di grup makanya gue samperin kesini sekalian kalau lu mau bareng gitu sama gue ke Bandara"

Seketika itu juga nafas ku tercekat, pandangan ku kosong. Disisi lain aku bahagia, tapi perasaan itu? Oh god, please ini gamungkin. Aku tidak bisa membayangkan gimana jadinya jika dia disini. Oke mungkin ini berlebihan, tetapi memang itu yang sebenarnya terjadi kepadaku.

***

Halo!

Gue baru diwattpad, maaf untuk kata kata yang masih sering salah dalam penulisan ya soalnya jempol gue gendut.

Don't try to steal my story:)

Happy reading ya, semoga suka akan ceritanya!

Best regards

Natasya Angelica <3

Breathe DeeplyWhere stories live. Discover now