BAB III

140 51 31
                                    

Derap langkah kaki itu seakan mengajakku pergi

Pergi kesuatu gubuk tua

Tua karena kebingungan yang menyesatkan

-Natasya Angelica

***

Tepat pukul 5 sore, acara penyambutan kedatangan Davin dilangsungkan, Davin sengaja membuat pentas kecil kecilan dari kayu dan tepiannya ditanami bunga - bunga untuk teman-temannya dahulunya, agar ketika salah satu dari mereka ingin bernyanyi atau stand up atau ngedance, bisa terlihat seperti nyata akan adanya pentas itu.

Tepat disana Davin mengucapkan kata-kata terimakasih nya kepada teman-temannya yang telah menyambutnya datang kembali dan tepat saat itu juga...

"Terimakasih teman-teman semua yang masih mau nerima wujud nyata gue disini" ucap Davin dengan nada di iba ibakan

"WOI ALAY LU TEMBIRING!"

"SIALAN LU! TAU GINI GUE GABOLEHIN TUH PESAWAT TURUNIN LU DISINI"

"GABERUBAH-BERUBAH YA LU VIN NAJIS!"

"DASAR LU ULET DAUN PISANG!

begitu banyak sorakan yang membuat perutku sakit karena tertawa. Ya itulah Davin dengan segala kekonyolannya. ok back to story

"Eh eh sabar atuh, jadi atas permintaan terimakasih gue, gue mau salah satu dari kalian ikut nyanyi didepan sini sama gue" ucap Davin sambil tersenyum

"WOI SAMA  AMANDA AJA! AMANDA KAN JAGO NIH"

"IYA AMANDA AJA"

"WAH GILA, TINGGAL TO THE POINT AJA SIH LU VIN GAUSAH KODE KODEAN" ucap Viona membuat aku menatapnya tajam, sedangkan yang lain tetap bersorak

"IH APAANSI KENAPA GUE, FANY ADA TUH GITARIS, JUGA PANDU DRUMMER KENAPA GUE?!" ucapku dengan nada ditekankan

"Gue maunya elo man, bisa kan lo?" ucap Davin dari atas pentas

"astaga Manda, tenang ok lu bisa lu pasti bisa tenang" ucapku dalam hati

"Yaudah oke, gue mau" ucapku tenang

"Lo mau lagu apa?" tanyanya padaku

"You and i aja dr ingrid michaelson" jawabku

"Oh ya gue tau tuh lagu yang waktu itu lu sering nyanyiinkan" ucap nya

"ih yaudah cepet gue cape nih berdiri" ucapku sambil menghentakan kaki

"yaudah nih lo duduk gue yang berdiri main gitarnya" ucap Davin sambil memberikan kursi

"makasih" ucapku dingin lalu duduk dikursi yang telah diberikan

"WOI CEPET, LAMA BANGET SIH"

"TAU NIH MALAH NOSTALGIA BERDUA"

terdengar teriakan dari bawah pentas dan yang paling familyar adalah suara 'Pandu'.

"awas aja itu orang nanti" ucapku dalam hati

Gitar yang berada ditangan Davin melantun lagu dari Ingrid Michaelson yang berjudul You and I, jari-jarinya lihai memainkan tiap senar itu

Don't you worry, there my honey
We might not have any money
But we've got our love to pay the billsMaybe I think you're cute and funny,
Maybe I wanna do what bunnies do with you,
If you know what I mean

Oh, let's get rich and buy our parents
Homes in the South of France
Let's get rich and give everybody nice sweaters
And teach them how to dance
Let's get rich and build our house on a mountain
Making everybody look like antsFrom way up there, you and I, you and I

Breathe DeeplyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang