BAB IX

68 13 1
                                    

Lelah ku menunggumu disini

Tanpa usaha untuk mengejar

Karena yang ku kejar 'tak terlihat'

-Natasya Angelica

***

Heningku terpecah, karena tiba-tiba rintik hujan turun membasahi tubuhku. Dengan sigap aku langsung menyelipkan selembar kertas yang tadi sudah ku coret pada penjepit kertas, agar kertas baru itu bergabung dengan teman-temannya yang sudah lama berdiam diri disana.

Aku langsung menutup kepalaku dengan tas kecil milikku sambil berlarian kecil kebawah pohon besar yang berada didalam taman tersebut.

"Aduh mana lowbat lagi, gue pulang gimana ya" Rutukku sambil menatap nanar ponsel yang kumiliki

"Mana deres lagi, aduh tuhan apa gue hadang aja kali ya?" Ucapku sambil menggigit bibir bawahku dan melihat kesekeliling

"Tunggu bentar lagi deh siapa tau reda" Ucapku lagi sambil tersenyum kecil

Aku berdiri sambil memandangi hujan yang turun, sesekali menghela nafas karena lelah untuk berdiri, tiba-tiba ada seorang anak laki-laki datang membawa payung menghampiriku

"Man, bener firasat gue lo masih disini ayo pulang" Ucap Pandu sambil berdiri dihadapanku

"Kok lo bisa tau sih gue disini?" Ucapku menatapku bingung

"Tadi gue pergi ketempat temen gue yang dideket sini, tiba-tiba hujan turun gue inget lo gabawa payung terus gue coba call nomer lu ga aktif yaudah skalian gue cek lo kesini sambil balik" ucap Pandu lalu menarik tanganku

"Ayo pulang gue anter" Ucapnya lagi

Aku menuruti langkah Pandu menuju mobilnya yang terparkir dipinggir taman, lalu iya membukakan pintu mengisyaratkan agar aku masuk

Aku menutup pintu, Pandu menutup payungnya lalu meletakannya dibangku belakang

"Sumpah pan, gue gatau deh kalau ga ada lo gue bakal balik jamberapa" Ucapku sambil menatap kearah jalanan

"Ye gue juga nanti dimarahain sama Bunda atau abanglo udah bawa adenya gadipulangin baik-baik" Ucapnya sambil mengelus puncak kepalaku

"Gila emang, kalau lo jadi pacar orang mungkin goals banget nih. Asal jangan jadi pacar gue aja" ucapku sambil menunjuk Pandu

"Lah emang kenapa?" tanyanya sambil memutar stir menuju rumahku

"Jika status berubah maka hal-hal manis juga akan berubah, gue benci itu" Ucapku sambil menyandarkan kepalaku ke jendela

Pandu hanya terdiam dan terfokus kejalanan, tiba-tiba Pandu berenti disebuah rumah

"Lah? ngapain?" Ucapku menatapnya bingung

"Lo gamau turun?" Tanya pandu

Aku melirik kesebuah rumah itu yang ternyata rumahku

"Oh iya bangke, gue keasikan ngelamun nih" ucapku sambil langsung berdiri dari sadaranku

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 03, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Breathe DeeplyWhere stories live. Discover now