BAB VI

93 35 13
                                    

Ibarat mawar yang kutanam kemarin

Betapa indahnya ketika ia mekar

Harum, dan indah itulah yang ada difikiranku saat melihatnya

Tetapi ketika sudah terkena durinya hingga menimbulkan cairan merah

Tiba-tiba harum dan indah itu hilang difikiranku

Kini yang tinggal adalah "Menyakitkan"

-Natasya Angelica

***


Takut akan terjadi kecanggungan diantara aku dan Davin, dnegan cepat aku membalas ucapannya

"Dasar! Gak kreatif. Itu omongan gue yang tadi ish" Ucapku dengan penekanan dikata "gak kreatif"

"Biarin, gue lagi males mengeluarkan sisi kreatif gue" ucapnya sambil mencibir kearahku

Aku hanya menatapnya 'jijik' sambil menyeruput Macchiato ku dan melanjutkan ketikan ku kembali

"Eh man, gue punya riddle buat lo, nih ya simak baik baik jangan ngetik dulu" Ucap Davin yang langsung menutup layar Mac book ku

"Ih jangan ditutup Vinnnn, yaudah apa?" Rengekku sambil menatap Davin sebal

"Gajah, gajah apa yang belalainya pendek? Ayolo"

"Apa ya? hmm gajah yang memang fisiknya pendeklah" Ucapku sambil menopang dagu ku juga dan menatap hazel coklat itu

Davin salah tingkah karena aku menatap hazelnya, iya menyeruput kopinya hingga tinggal setengah

"Bego, salah jawabannya. Mikir lagi sono" Ucapnya yang lantas membuat ku berdecih malas

"Ih males, jelas-jelas itu jawaban gue bener tapi lu salahin" ucapku melawan jawabannya

"Yaudah berarti nyerah nih?" ucapnya dengan nada menggoda

"Ya" ucapku singkat sambil memasukan anak rambutku kebalik telinga

"Anting lo kok cuma sebelah sih?" Pertanyaan Davin barusan reflek membuatku memegang telinga ku

"Yaampun kok bisa-bisanya gue lupa nyopot nih anting" bathinku dalam hati sambil menggigit bibir bawahku

"Gu- gu-gue lupa nyopotnya tadi pagi hehe" Jawabku gagu

Davin terdiam untuk beberapa saat, sadar akan hal itu aku merogoh saku celana ku untuk mengambil ponsel dan memainkannya agar tidak merasa terjebak dalam suasana "canggung" seperti saat ini. 

"Eh Vin gue pulang dulu ya, udah jam 8 gue gaboleh pulang terlalu larut" Ucapku sambil memasukan Mac ku kedalam Totte Bag yang kupakai

"Lo bawa mobil?" Tanyanya 

"Enggak, tadi gue kesini pake taxi, yaudah gue duluan ya" Ucapku lalu meminum kopiku hingga tak bersisa dan berdiri dari tempat dudukku

Tiba-tiba tangannya menahan pergelangan tanganku "Bareng gue aja biar gue anter, bahaya cewe pulang sendirian malem-malem skalian gue mau ketemu Bunda udah lama banget nih gaketemu" ucapnya padaku yang saat ini berdiri tertahan

"Oh yaudah okay, boleh" jawabku cuek

***


Breathe DeeplyDonde viven las historias. Descúbrelo ahora