Prologue

25K 1.3K 24
                                    

Picture : Helen dan keluarganya

Sini aku ceritakan tentang rahasia,
antara aku dan mereka.

✺✺✺

Musim gugur di kota Paris sangatlah nyaman. Terlihat seorang gadis memandang kagum sebuah pantai dengan hamparan pasir putih. Yah, pantai yang luas diseberang kota Paris ini sangat indah.

Ia menarik nafas dalam-dalam. Mencari ketenangan di sore ini. Menikmati matahari tenggelam diujung pantai.

BYURR!

Suara percikan air berasal dari tengah pantai tersebut. Matanya menatap aneh pada cahaya hijau yang mulai merambat dari dasar pantai.

"Hah?!" nafasnya tercekat saat ia melihat dua orang yang sangat aneh. Bertubuh manusia namun kakinya menyerupai ekor seperti ikan.

"Tolong..." rintihan salah satu duyung tersebut terdengar lemah.

Ia menghampirinya dengan waspada. Kedua matanya terus mengerjap tak percaya. Langkahnya kecil juga kakinya bergetar hebat.

"Tolong aku...." pintanya.

"Maaf, kamu ini apa?" tanyanya ragu. Tapi terbesit ribuan pertanyaan yang ingin ia tanyakan lebih lanjut.

"Aku adalah Siren, Nak. Aku butuh bantuanmu...." Ia menitikkan air mata sembari terisak ditengah batuk hebatnya dan mengeluarkan darah merah yang sangat kental.

"Apa yang bisa kubantu?" Ia mendekati sang Siren wanita dengan perlahan.

"Aku....." ucap ibu duyung itu langsung jatuh ke tanah. Matanya mengerjap pelan, dengan cepat ia membaringkan kepala sang Siren diatas pangkuannya.

"Bertahanlah!" Ucapnya bergetar.

"Aku ingin kau memakainya," ibu duyung tersebut menyerahkan sebuah kalung berbandul mutiara.

"Tapi..."

"Ambilah... Katakan pada pangeran laut bahwa aku menyayanginya," ucap Siren itu terbata sembari menutup mata.

Satu duyung lainnya terlihat sudah tidak bernyawa. Sepertinya mereka adalah sepasang ibu dan anak perempuannya. Duyung disebelahnya masih muda dan memiliki ekor ungu yang mengkilat.

Sang Siren menutup kedua matanya dan hilang menjadi butiran embun. Ia menatap sedih dan takjub menjadi satu. Kemudian matanya beralih menatap kalung berbandul mutiara tersebut.

Kalung mutiara? Siren? Pangeran laut?

Persetan dengan kata-kata itu!

Akhirnya ia pulang dengan sejuta pertanyaan.

✺✺✺

"Aunt?" panggilannya menggema didalam rumah mewah milik tantenya.

"Hallo, my barbie! Darimana saja kamu? Ini sudah malam!" teriak Tante dari dapur. Ia datang menggunakan celemek sembari membawa beberapa hidangan makan malam.

"Aku dari pantai, Aunt."

"By the way, kamu harus pulang ke Indonesia, sweety. Tadi Aunt baru dapat kabar dari Pamanmu," Tante Helen

"What? Memangnya kenapa? Aku disini tidak nakal, Aunt," sanggahnya menolak.

"Tapi ini masalah mendiang Ayah dan Ibumu. Kamu tau, harta warisan orang tuamu ada di Indonesia."

Sang Tante pun mengelus rambutnya dengan sayang. "Aunt tau kamu itu good girl, tapi disini pergaulannya bebas dan tidak baik untuk kamu. Kamu juga tau kalau dirimu sangat cantik seperti barbie."

"Aunt..."

Helen pun turut tersenyum melihat tingkah keponakannya yang begitu kekanakan. "Listen to me, dear! For me, you are everything in my life."

"Yes Aunt, I'm understand."

"Oke, besok Pamanmu akan menyiapkan tiket pesawatmu. Kau akan tinggal di rumah orang tuamu. Nanti ada pelayan setia mendiang Ayahmu dan juga seorang pembantu. Jadi kamu tidak akan kesepian di sana."

Anggukan pelan dan lemah. Tante yang melihatnya pun lirih. "It took warm emberaces?"

Anggukan kecil dengan isakan tangisan. "Kemarilah keponakanku, barbieku, temanku, anakku,... Jangan menangis sayang, aku pasti akan merindukanmu!" Tante Helen menangkup wajahnya dengan senyuman hangat.

"Me too, Aunt."

✺✺✺

Selamat Membaca!
Cerita ini berdasarkan imajinasi Lala, bukan kenyataan atau fakta sebenarnya. Jadi guys, jangan dibandingin sama google ya 🤭

Fantasy - Romance

Luv ❤😘

FYI :

Angka halaman tidak berurut, bukan halamannya yang hilang tapi sengaja beberapa halaman Lala singkat jadi satu agar lebih rapih dan mengurangi typo.

Namanya juga revisi, harap dimaklumi.

Prince Of Sea [REVISI]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt