Halaman 27 : Terulangnya Rasa Sakit

3.6K 235 0
                                    

Raja Neptune Pov.

Aku terbangun dari tidur panjangku. Entah sudah berapa lama, aku tidak tahu. Ekor ku bergerak kaku, bahkan seluruh tubuhku sangat kaku. Mengapa aku ada dikamar Sea? Dan ketika aku bangun, aku sedang menggenggam bunga biru milik Sea? Dimana yang lain?

Terakhir aku mengingat tentang pertarungan dengan Okta. Mungkinkah aku pingsan? Aku segera berenang menuju pintu dan ternyata dikunci. Ada apa ini? Dimana Trisulla milikku? Ah, tertinggal dikerang Sea rupanya. Dengan kekuatan Trisulla, aku dapat menghancukan pintu Sea untuk yang kedua kalinya--yang pertama waktu Raja marah karena Vale tidak membukakan pintu kamar Sea.

Kamarku.
Ya, disanalah tempat pertarungan itu. Dengan tertatih aku terus mendayung ekor milikku menuju kamarku sendiri.

Ceklek, "Se--a?"
Tubuhku mematung, jiwaku lemas. Aku terlalu rapuh untuk melihat putraku diambang kematian. Aku memanglah Raja. Tapi, aku juga siren yang memiliki hati dan juga perasaan. Tanganku bergetar untuk menyentuh tubuh pucatnya. "Sea....putraku!!"

~•ѻ•~

Vale Pov.

Sore hari yang begitu menenangkan. Aku berencana untuk berendam hari ini. Suasananya sangat cocok. Aku segera melucuti pakaianku kemudian menyalakan air dingin dan tentunya air laut. Sebelumnya, aku tidak tau kalau air ini adalah air laut. Tapi, setelah aku merendam kaki ku ternyata berubah menjadi duyung dan Marcel sudah menjelaskannya kepadaku.

Kaki ku perlahan menyatu menjadi ekor duyung berwarna biru. Kemudian telapak kaki ku ikut menyatu dan menipis seperti sirip ikan. Aku sangat senang melihat ekor duyungku. Dengan gerakan kecil, aku mengepakkan ekor ku dengan pelan. Hal itu membuat air di bethub sedikit memuncrat keluar.

Tunggu. Apakah kalung milikku bersinar? Ya, aku melihat sekilas bahwa kalungku bersinar. Ah, ternyata benar saja. Setiap kali kalungku bersinar pasti diikuti dengan rasa panas yang menjalar ke leherku. Pasti ada sesuatu yang buruk terjadi di laut. Tapi apa?

Aku harus bertanya kepada Marcel sekarang. Ku-buka lubang penutup bethub dibawah ekor ku. Dan tersedot habislah air laut itu. Dengan sekejap, ekor duyungku berubah menjadi kaki jenjang yang putih. Aku bangun dan menarik handuk setelah itu siap untuk memakai baju.

Setelah siap dengan piyama tidurku yang bergambarkan beruang, aku pun berjalan kebawah. Senandung kecil aku nyanyikan disepanjang jalanku menuju kamar Marcel yang menuruni tangga.

Setelah sampai, aku menghadap pintu kamar Marcel. Tanganku bersiap untuk mengetuk pintu coklat tua miliknya. Tapi, sebelum itu aku mendengar sesuatu......

"Anakku, sekarat Marcel! Aku, aku butuh pertolonganmu!"

"Apa yang bisa aku bantu Raja-ku?"

Itu suara Marcel. Tadi, dia menyebut apa? Apakah Raja? Raja Neptune, mungkin.

"Aku membutuhkan beberapa tumbuhan herbal. Yang tentunya hanya dari kekuatan tumbuhan air. Aku membutuhkan kekuatan ini dan kekuatan ini hanya milik istriku dan juga....Vale. Ya, jadi aku membutuhkan Vale!"

Namaku disebut? Vale, namaku disangkut-pautkan?

"Vale?"

"Ya, apakah kau mengetahui keberadaannya saat ini?"

"Aku--tidak tau,"

Apa?! Marcel tidak mengetahui keberadaanku? Ia berbohong!

"Hm, padahal aku berharap lebih padamu Marcel. Baiklah kalau begitu, jika kau menemui Vale didaratan cepat hubungi aku. Kau mengerti?"

Prince Of Sea [REVISI]Where stories live. Discover now