Halaman 31 : Chiko's Birthday Party

3.7K 214 6
                                    

Author Pov.

Pagi hari terasa sangat sejuk. Terbukti dari udaranya yang masih segar. Biasanya, kebanyakan orang melakukan olahraga seperti jogging di pagi hari. Namun berbeda dengan dua remajanya ini. Kebiasaan mereka di pagi hari adalah berenang. Tolong garis bawahi kata terakhir.

Mungkin dengan 'berenang' mereka juga melakukan olahraga, bukan? Seperti sekarang ini, mereka tengah asyik menyirpatkan air diselingi dengan tawa.

Vale menyipratkan air yang mengadah ditangannya. Byuur, seperti anak kecil yang rindu bermain hujan -hujanan. Sebenarnya Marcel bisa saja menyiprat Vale dengan air bah miliknya. Kendati demakian, Marcel juga masih berpikir logis dan memahami bahwa, Vale masih tetap menjadi pujaan hatinya.

Melihat Marcel yang tengah melamun, Vale jadi ingin menyipratkan air di wajah Marcel. Bukannya marah saat terkena cipratan air dari Vale, Marcel malah tertawa begitupula dengan Vale. Tawa mereka pun berangsur reda saat bunyi dering telepon mengganggu acara mereka.

Dari hp Marcel.
New Message

Hai brother! What are you doing, hm? Langsung to the point ajah, kalo gue akan merayakan My Brithday sekaligus shari menjelang UN, malam ini at 19.30 p.m. So, don't late dude! Jangan lupa bawa barbie bersamamu yah?

Your Friend, maybe...
Chiko Fernandes

F*ck with my new message! Party? Kurasa boleh juga,-- batin Marcel meracau.

Langsung saja ia berbalik menghampiri Vale yang sedang bermain dengan ekornya. Karena Vale sadar bahwa Marcel sedang menghampiri Vale.

"Vale, malam ini Chiko ngadain pesta dirumahnya. Dan... kau mau ikut?" tanya Marcel.

Vale mengangguk sebagai jawaban. "Memangnya Chiko merayakan apa?"

"Maybe, uhm, dia merayakan hari ulang tahunnya dan juga satu hari menjelang ujian,"

"Ahh, benar juga. Sehari lagi kita ujian," Vale berenang menuju tepian kolam lantas naik dan mengeringkan ekornya.

"Pestanya diadakan jam berapa, Cel?" tanyanya lagi.

Marcel pula melakukan hal yang sama dengan Vale,"Jam 19.30 malam, tepatnya setengah delapan nanti. Apakah kau ingin berbelanja?"

Valr menggeleng sembari tersenyum, "Ahh, sepertinya tidak perlu. Aku masih menyimpan beberapa dress dan juga flat shoes,"

"Ayolah, kita pergi berbelanja bersama yah!" ajak Marcel. (seharusnya perempuan yang merengek kepada pria agar ditemani belanja. Ini mah terbalik, eh?)

Tubuh Vale terguncang karena Marcel mendorong-dorong lengannya. "Iya, iya, deh,.. aku temani,"

"Yes! Mari kita bersiap!" ujar Marcel penuh semangat.

•••

Mobil putih Marcel sudah sampai di basemant Mall Of Indonesia. Akhirnya, sampai juga. Pintu mobil terbuka dari depan. Marcel mengulurkan tangannya kepada Vale dan diterima dengan senang hati oleh Vale. Jemari mereka saling menaut. Mereka berjalan menuju lift yang ada di dekat pintu basement.

Banyak yang menatap mereka dengan tatapan iri kepada Marcel. Para lelaki menatap Vale dengan tatapan lapar. Vale yang kini mengenakan baju polos berwarna putih dengan rok selutut yang selaras dengan bajunya. Sedangkan Marcel, ia mengenakan kaus v kneck berwarna putih dan juga celana leviss berwarna hitam.

"Well, kita akan kemana, Mrs. Lukyanova?" tanya Marcel saat mereka tengah menaiki escalator.

"At the discretion of  you, Mr. Sand," jawabnya tersenyum.

Prince Of Sea [REVISI]Where stories live. Discover now