Halaman 5 : Neptune

9.3K 546 33
                                    

Picture : Neptune

Lebih baik berkorban sekarang
daripada menyesal kemudian.

✺✺✺

Vale menghela napas. Ia berusaha berdiri sambil berpegang kuat pada dinding istana. Pergerakannya sangat lambat. Sesekali terjatuh, lalu mengepak ekornya kembali.

"Vale!" Sea khawatir. Berenang cepat, menarik tubuh kecil itu dalam pelukannya. "Kamu dari mana? Aku keliling Istana tidak menemukan dirimu. Kamu baik-baik saja?"

Tubuh yang memeluk Vale bergetar hebat. Mendekapnya lebih erat seakan tidak ingin lepas. Terdengar suara tangis yang tertahan-tahan.

"Maaf, maaf.. maafkan aku.. Aku yang salah, tapi kumohon jangan tinggalkan aku."

Mulanya Vale diam lama-lama membalas pelukan pria berusia dua puluh tiga tahun itu. Hatinya sedikit tersentuh. Menepuk-nepuk punggung lebarnya.

"Aku juga minta maaf telah membentakmu tadi. Jadi kita impas kan?"

Sea melepaskan pelukannya. Tangannya masih mencengkram pundak Vale. "Kalau kamu masih kesal cepat tampar aku! Aku pantas untuk menerimanya."

Tersenyum. Vale mengusap pipi Sea dengan lembut. Matanya memerah terlihat jelas habis menangis.

"Jangan menangis tanpa aku. Kita ada di dalam air, aku tidak tau kalau nanti kamu menangis, siapa yang akan kamu peluk?"

"Kamu. Sebab aku akan mengejarmu di manapun kamu berada."

"Benarkk-" Tubuh Vale terhuyung. Dengan sigap Sea menahan tubuhnya. Rasa khawatir semakin besar.

"Vale, kamu kenapa?"

Vale terkekeh. "Ini kali pertama kamu menyebut namaku. Tidak apa, aku hanya lelah."

"Kamu belum makan seharian ini. Ah, aku akan menunjukkan sesuatu yang ajaib padamu. Penasaran?"

Vale menggeleng ngeri. "Makhluk besar bergigi tajam yang menggemaskan? Tidak. Aku tidak tertarik."

Sea lantas tertawa sampai matanya menyipit, menepuk jidat, menggeleng kuat. "Hei! Tadi aku hanya bercanda. Kenapa kamu merujuk begitu? Kali ini aku serius."

Vale dibuat kesal. Setidaknya ada Sea yang merangkul pundaknya dari samping. Jika pria ini benar-benar mengeluarkan makhluk aneh, maka dengan kencang ia berniat mendorongnya.

Kedua jari itu menjentik mengeluarkan gelembung berukuran sedang di dalam lorong. Sea melirik sebentar. Vale takjub, tidak sadar mulutnya terbuka lebar saking kagetnya.

"Hebat! Trik yang hebat! Kenapa kamu tidak dari tadi bilang padaku bahwa kamu seorang pesulap? Aku sungguh tidak menyangka, di dunia laut ini terdapat pesulap hebat. Keren."

Sebenarnya Sea tersinggung Vale menyebutnya pesulap. Maksudnya tokoh yang mengeluarkan kelinci dari topi atau memotong tubuh seorang gadis? Tentu saja ia tidak akan melakukan hal bodoh tersebut.

Tapi Sea mengangguk, berniat menjahili Vale.

"Tentu saja. Suatu kehormatan untukku menunjukan hal-hal yang unik. Ingin mencoba gelembung ini Nona?"

Prince Of Sea [REVISI]Where stories live. Discover now