Xtra Part

177K 6.5K 206
                                    

I'm BACK hahaha. hallo pembaca setia HC.

****
Pukul 8 malam, keluarga kecil denis sekarang sedang menikmati hari-hari bahagia seperi biasa.
Denis sedang bertengger di depan TV dengan hanya menggunakan boxer abu-abu berpadu T-shirt putih bertulisan 'aku cinta istriku' baju yang baru seminggu lalu dia beli untuk merayakan kehamilan anak ketiga mereka. posisi tidur dengan arany didudukan di atas perut sambil sama-sama menikmati cemilan kiripik kiriman oma -bunda denis- sesekali iler arany jatuh membasahi baju kesayangan denis itu, tapi bukannya marah malah gemes mencium pipi arany sembari sesekali berkata 'ih anak buya romantis deh, basahi baju buya. muah muah muah' ciuman bertubi-tubi sampai pipi anak itu memerah. arany lalau tertawa memamerkan giginya yang berjendela satu itu. Begitulah, arti romantis denis memang  sederhana. Sesederhana secuil senyum dari keluarga tercintanya.

Aryan sedang menyusun lego berbntuk jalan raya beserta mobil-mobilan. Sedangkan sekar sedang sibuk mengunyah mangga kecut dengan sesekali berekspresi lucu.

" eh yank kok rere kamu suruh ke sulawesi sih?" Tanya denis tiba-tiba teringant adik ipar paling jahilnya itu.

"Nggk tau tuh pengen aja" jawab sekedar sekar sambil mengunyah.

"Alasan kamu tidak berdasar sekali sekar?"

"Udah deh yank nggk usah sok politikus gitu, semua itu untuk kebaikan seruni"

"Seruni maunya disini sekar, lagian kasian mama masih rindu dengan seruni"

Sekar tak menanggapi malah terus mengunyah mangga asamnya.

"Sekar" panggil denis

Masih Tak ada tanggapan.

Merasa tak digubris. Denis bangun dari baringannya, menggendong Arany kemudian berjalan menghampiri sekar yang sedang asyik dengan mangganya tanpa memperdulikan wajah kesal Denis.

Kadang sekar harus ditegasi agar egonya tak selalu dikedepankan

"Kamu dengar nggk sih sekar. Kamu jangan semena-mena begitu sama seruni"

Kening sekar berkerut mendengar tuturan denis yang bagi sekar itu terdengar kasar. Hormon sensitif ibu hamilpun terespon olehnya.

"Udahlah denis, aku malas debat sama kamu. Aku kan udah bilang ini untuk kebaikan seruni. Kamu dengar nggk sih tadi!!!?"

"Kenapa suaramu mulai meninggi sekar? Jaga suara mu didepan suami!"

Sekar langsung melempar mangga dari tangannya kembali kepiring, selera ngidamnya sudah lenyap. Wajahnya memerah. Oke Denis benar-benar bikin dia emosi sekarang.

"Oh jadi sadar ya Pak situ suami saya, kalau begitu bapak harus berpihak sama saya dong bukan yang lain"

"Sekar kamu-"

"APA?"

"Buya mweeee........"
Tinggi suara sekar membuat arany dalam gendongan denis terkejut dan menangis.
Sekar refleks  ingin meraih arany dari gendongan denis tapi langsung ditepis oleh denis.

"Pikirkan semua keputusan bodohmu itu dulu baru bisa mengambil Arany!" Tunjuk denis pada wajah sekar yang hampir berurai air mata. 

Denis membalikan badan melangkah pergi meninggalkan sekar, kemudian disusul  uraian air mata istrinya itu.

Sekar menangis bukan karena denis tak mengerti alasan sebenarnya sekar memindahkan seruni ke sulawesi, tapi sekar menangis karena denis benar-benar tidak mengerti jika dia sedang hamil dan tak suka disikapi seperti itu.

Hijrah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang