Chapter 2. Unforgettable Night

26 0 0
                                    

'Oh, Mandy! Kau tidak akan percaya!'

Suara jeritan Nicola menyambutku begitu aku membuka pintu. Aku baru saja pulang kerja. Hari ini aku mengambil dua shift. Aku benar-benar membutuhkan uang ekstra hingga dua shift kerja pun kulakukan.

'Ada apa? Kau membuatku kaget.' jawabku lemas. Aku benar-benar ingin tidur. Tenagaku rasanya sudah nyaris tidak ada.

Nicola mengayun-ayunkan kertas di depan wajahku. Wajahnya begitu gembira. Matanya berbinar-binar dan senyum lebar menghiasi wajahnya.

'Lihat apa yang kudapat dari temanku...'

Aku mengangkat bahu. Sungguh aku terlalu lelah untuk bermain tebak-tebakan.

'Memangnya apa itu, Nic? Hadiah lotre? Kau menang uang banyak?' tanyaku tidak antusias.

'Ah kau benar-benar membosankan, sayangku. Lihat baik-baik. Ini undangan untuk masuk ke acara besar! Kita bisa menikmati acara British Rock Award dan bertemu orang-orang terkenal! Acaranya lusa jadi kita harus bersiap-siap dari sekarang!' jawab Nicola setengah histeris.

Aku terbelalak.  Aku pun meraih kertas undangan dari tangannya dan membacanya bolak-balik.  Rupanya Nicola tidak bohong. Tertulis dengan jelas tempat dan tanggal berlangsungnya acara.

'Ini sungguh luar biasa. Dari mana kau bisa dapat undangannya?' tanyaku heran.

Nicola tersenyum lebar lalu menjawab, 'Kau tahu, salah satu temanku di radio punya koneksi dengan orang-orang yang mengurus acara itu. Lalu dia memberiku undangan ini karena dia sendiri tidak bisa datang kesana. Bagaimana? Luar biasa bukan?'

Aku  tersenyum lalu mengangguk, 'Hebat sekali Nic. Sepertinya acara itu menarik.'

'Oh tentu saja Mandy. Ada banyak artis yang akan datang kesana! Bagaimana? Kau pasti mau ikut kan denganku?'

'Boleh juga ... Mungkin kita bisa bersenang-senang disana.' Aku pun tersenyum melihat begitu antusiasnya kakakku itu.

'Pastinya!' Kemudian Nicola lari menuju kamar Mom. Terdengar suaranya yang sedang berusaha meyakinkan Mom. Aku pun segera menyusul kesana.

'Ayolah Mom, tidak ada kesempatan lain. Bisa dikatakan aku ini beruntung sekali bisa mendapatkan undangan itu. Aku akan menjadi gadis baik. Pergi kesana. Sedikit berdansa. Melihat para artis dan kemudian langsung pulang.'

Mom mengerutkan keningnya lalu menatapku dan Nicola bergantian, 'Jangan bilang kau akan membawa Mandy juga?' tanya Mom.

'Kami tidak akan macam-macam, Mom. Percayalah pada kami. Iya kan Mandy?'

Nicola menyenggol lenganku lalu mengedipkan matanya. Jika sudah begini, tidak akan ada yang dapat menghentikan Nicola. 

Aku akhirnya ikut berusaha meyakinkan Mom, 'Kami tidak akan minum atau berbuat macam-macam disana. Begitu acara beres, aku dan Nic akan segera pulang, Mom.'

Mom menghela napas. Wajahnya hari ini tidak sepucat kemarin. Nampaknya kondisi Mom sedang bagus.

'Baiklah anak-anak. Kalau kalian sudah bertekad seperti itu aku bisa apa? Berjanjilah padaku kalian tidak akan menyentuh minuman keras ataupun obat-obatan terlarang. Aku hanya ingin kalian bersenang-senang, bukan mabuk-mabukan dan terlibat masalah. Asalkan kalian bisa menjaga diri, aku akan mengijinkan kalian.'

Nicola kemudian menghambur ke pelukan Mom dan mengecup kedua pipinya, 'Ah Mom memang luar biasa! Aku sayang Mom.'

Mom tersenyum lalu berkata, 'Aku juga, sweetheart.'

                                                                                 ***

In Another Land (Sebuah Kisah Fiksi Rolling Stones)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang