Setelah membuat keributan di rumah Meng Ju-zhong, hati Chi Ling Yun masih merasa kesal, dan perasaannya masih tidak enak.
Selama sehari penuh, pelayan-pelayan di kediaman Qing pun menjadi sangat berhati-hati dalam bertindak, bila tidak ada hal penting, mereka tidak mau menemui nyonya mereka, karena mereka hanya akan mendapatkan kemarahan dari majikan perempuannya.
Walaupun Chi Ling Yun sangat marah, tapi dia tidak tega melampiaskan kemarahannya kepada putrinya.
Suaminya sudah meninggal, semenjak itu keadaan rumah menjadi agak kacau, ini merupakan pukulan yang sangat berat untuknya, mungkin putrinya juga mengalami hal yang sama.
Sekarang putrinya sudah berusia enam belas tahun, pada akhirnya dia pun akan menjadi milik orang lain, bila terlalu dikekang, dia pun akan....
Hari sudah malam.
Chi Ling Yun tidak berniat untuk menyalakan lampu, dia hanya duduk termenung di kursinya, pikirannya seperti gelombang....
Tiba-tiba dia mendengar suara kecil dari jarak jauh yang mendekati rumahnya, ini adalah tanda dari orang dunia persialatan yang berjalan melalui atap-atap rumah.
"Aneh, siapa yang sengaja malam hari datang membuat masalah terhadap anak yatim dan anda.... pasti dia lagi."
Chi Ling Yun merasakan kemarahannya timbul kembali, dia membawa pecutnya dengan cepat dia membuka jendela, ujung kakinya menginjak tanah kemudian dia pun melayang ke atap rumah.
Dia meloncat dan tampak seperti terbang, tubuhnya seperti seekor kuda hitam, tidak malu dia mendapat julukan Yi Zhang Qing.
Dia melihat ada bayangan seseorang yang berada di atap rumah diseberangnya. Dia terdiam sejenak kemudian dia berlari menghampiri bayangan itu dan orang itu sepertinya melihat kedatangan Yi Zhang Qing. Kemudian tangannya diayunkan sebutir benda kecil berkilat terbang dengan cepat menghampiri Yi Zhang Qing.
Chi Ling Yun tidak menyangka bahwa lawan akan menyerangnya, dia merasa sangat terkejut, tapi dia tidak bisa menghindar karena saat ini tubuhnya sedang melayang dan tidak mungkin untuk kembali ataupun untuk menghindar.
Dalam keadaan yang terdesak ini, dia mengangkat pecutnya dan menangkis senjata rahasia itu, dia memaksakan tubuhnya turun dari atap.
Dia sangat marah, setelah dia menginjak tanah, dia meloncat lagi ke atap dan berniat untuk mengejar orang itu, tapi orang itu sudah menghilang dan tidak meninggalkan jejak.
"Penjahat kurang ajar!"
Dia turun dari atap, terlihat ada panah tangan yang menancap ke pintu, rupanya ada sebuah surat yang diselipkan di panah itu.
Apakah isi surat itu?
Dia mengambil panah itu kemudian kembali kekamarnya dan menghampiri lampu untuk membaca isi surat itu.
Isinya adalah: 'Tetua Chi, Meng Shao-hui berjanji dengan putrimu bertemu di luar kota di kuil Bai Yun, dia berniat jahat kepada putrimu'.
Di bawahnya tertulis identitas si penulis surat, tuan tidak bernama, hurufnya ditulis dengan tidak rapi, tapi sangat indah.
"Ternyata orang itu datang untuk membantuku, aku sudah salah sangka kepadanya."
Chi Liang Yun menjadi marah, segera dia menukar bajunya, membawa senjatanya, kemudian keluar dengan tergesa-gesa, sebelumnya dia mampir ke kamar putrinya. Benar saja kamar itu tidak dipasang lampu dan sangat sepi.
Chi Ling Yun merasa sangat marah, hatinya sangat panas. Kemudian dia melayang seperti seekor burung dan pergi ke arah kuil Bai Yun.
Begitu mendapatkan surat dari Meng Shao-hui, hati Qing Li hua langsung tidak tenang, "Dia mengajakku pergi atau jangan-jangan.... walaupun aku setuju untuk menemuinya, tapi ini terlalu berbahaya....Kemarahan ibu belum sirna, aku seharusnya tidak boleh menyiram minyak ke dalam kobaran api. Tapi dia sangat baik terhadapku, aku tidak tega membiarkan dia menungguku...."

DU LIEST GERADE
Ilmu Pedang Pengejar Roh - Mong Long
Aktuelle LiteraturNovel karya Mong Long ini cukup unik, alur ceritanya rasanya belum pernah cayhe temui dalam cinkeng lain. Pada awal cerita, tokoh Shen Zhong Yuan sepertinya bakal menjadi tokoh utama, tetapi ternyata kemudian malah.... (Ahh, baca aja sendiri yaa, h...