Meng Ju-zhong ingin mencium Chun Hong tapi ditolaknya.
"Katakanlah dulu, apakah bisa?"
"Baiklah, aku akan menuruti kemauanmu."
"Kau harus memberikan dua ribu tail perak kepadaku, selimut, baju harus dari bahan dengan kualitas yang bagus."
"Ini, ini mana boleh seperti itu?" Meng Ju-zhong menggelengkan kepalanya, "Kau membeli barang keperluan menikah dengan uangku, bagaimana di mata orang lain?"
Chun Hong tertawa dan berkata, "Tidak perlu secara terang-terangan memberikan kepadaku, bukankah kau sudah merundingkan hal ini dengan nyonya? Hanya tolong kau berpesan kepada nyonya agar dia sayang kepadaku, pasti dia mau memberikannya."
Meng Ju-zhong tertawa dengan senang dan berkata, "Sayang, kau banyak ide aneh...."
Chun Hong tertawa dan mendekat. Hanya dalam waktu sekejap, suara berat dan suara terengah-engah sudah memenuhi perpustakaan yang mewah ini.
Hari kedua, matahari baru saja menembus kabut pagi. Matahari mengeluarkan cahayanya yang paling berkilau, langit timur sudah mulai terlihat cahaya fajar.
Meng Qi-fang tidak bisa tidur semalaman, sekarang dia bangun dari mimpi buruk. Dia merasa bosan hanya tidur, dia juga malas berdandan, malas mandi, memakai baju pun asal-asalan saja.
Dia keluar dari kamarnya dan pergi ke taman belakang. Melewati dua belokan, dia sudah bertemu dengan seorang gadis.
Rambut gadis itu belum disisir, wajahnya merah terlihat seperti sangat senang, dia sedang berjalan sambil menundukkan kepala.
Nona kecil yang berdiri disisinya pun tidak dilihatnya. Dia adalah pelayan yang bernama Chun Hong.
Sekarang dia tenggalam dalam khayalannya, dia akan menikah dengan Peng Zhi-xiao. Sebenarnya sudah lama dia menikmati kelembutan Peng Zhi-xiao.
Pertama Peng Zhi-xiao masih merasa takut, Peng Zhi-xiao tidak bisa membuat dia menikmati semuanya. Terakhir-terakhir karena sudah tidak ada yang ditakutinya, membuat dia merasa senang dan apa yang dia dapat dari Peng Zhi-xiao tidak didapat dari Meng Ju-zhong.
Tidak lama lagi, dia akan benar-benar menjadi istrinya, dia tidak perlu lagi bersembunyi.
"Mungkin anak yang berada dalam perutku ini adalah milik Peng Zhi-xiao. Si tua bangka itu menyuruhku makan obat untuk menggugurkannya, aku tidak mau melakukannya. Aku akan melahirkan putranya, aku juga malas pergi ke Pengurus Shen untuk meminta obat. Si pincang itu pasti akan mengambil keuntungan dariku! Apalagi Meng Ju-zhong, si tua bangka itu...."
"Berhenti!"
Tiba-tiba ada yang membentak, seperti suara geledek. Chun Hong terkejut. Dia baru melihat, ternyata yang berteriak itu adalah Meng Qi-fang.
Segera dia tertawa dan berkata, "Selamat pagi, Nona!"
Dia berhenti disisi jalan karena dia ingin melarikan diri dari sana.
"Aku menyuruhmu berdiri disana!"
Chun Hong terkejut dan terpaku, segera dia berhenti dan bertanya, "Nona, ada pesan apa?"
Meng Qi-fang tertawa dingin dan menjawab, "Kau sangat sombong, bila tidak ada perlu, apakah aku tidak boleh menyuruhmu berdiri disana?"
"Nona...."
"Aku menyuruhmu berdiri disana untuk mendengarkan perkataanku!"
"Ya...."
Yang satu sangat sombong dan galak, yang satu lagi dengan diam dia menunduk dan menerima apa yang akan dikatakan oleh Nona Meng.

YOU ARE READING
Ilmu Pedang Pengejar Roh - Mong Long
General FictionNovel karya Mong Long ini cukup unik, alur ceritanya rasanya belum pernah cayhe temui dalam cinkeng lain. Pada awal cerita, tokoh Shen Zhong Yuan sepertinya bakal menjadi tokoh utama, tetapi ternyata kemudian malah.... (Ahh, baca aja sendiri yaa, h...