Malam baru tiba, sudah ada beberapa pemuda iseng yang datang ke kuil. Saat itu biasanya adalah waktu untuk belajar membaca kitab suci, tapi sekarang sudah diganti dengan waktu bergurau dan saling menggoda.
Begitu larut, di kuil yang sepi ini dipenuhi dengan tawa genit dan suara cabul. Benar-benar membuat telinga orang menjadi panas.
Meng Qi-fang yang baru dewasa dan memasuki masa puber. Matanya yang melihat dan telinganya yang mendengar suara seperti itu membuat hatinya tidak bisa diredam, seperti rasa gatal tapi tidak bisa digaruk....
Dalam rasa bingungnya itu, dia merasa Liao Yin Shi Tai seperti biksuni yang dilihatnya subuh tadi. Biksuni yang keluar dari perpustakaan ayahnya.
Begitu Peng Zhi-xiao lolos dari kematian, dia tidak berani segera pulang ke Lan Zhou. Sepanjang jalan dia sangat hati-hati. Pagi tidur dan malam hari mulai berjalan.
Hari ini dia sudah tiba di luar Lan Zhou. Dia diam dihutan di dekat kota Yang Zhou selama satu hari. Begitu malam tiba, dia baru masuk ke kantor Biao Zhen Yuan.
Walaupun malam belum larut, tapi di kantor Biao kebanyakan kamarnya sudah dipadamkan lampunya, keadaan Zhen Yuan yang dulu dan sekarang tidak sama.
Karena Peng Zhi-xiao merasa hatinya tidak tenang dan selalu merasa ketakutan, dia masuk secara sembunyi-sembunyi dan berjalan pelan-pelan. Dia langsung masuk ke perpustakaan Meng Ju-zhong.
Sewaktu dia sedang berjalan mengendap-endap, dia melihat ada bayangan yang keluar dari kamar Shen Zhong-yuan. Hanya melihat sebentar pintu sudah ditutup.
Hati Peng Zhi-xiao tertawa, "Ternyata keledai pincang ini juga suka bermain perempuan."
Karena merasa ingin tahu siapa perempuan itu, tapi benar-benar tidak disangkanya bahwa perempuan ini sejalan dengannya—sama-sama berjalan ke arah perpustakaan Meng Ju-zhong.
Dari kejauhan dia melihat perempuan itu tidak mengetuk pintu tapi bayangan itu dengan cepat masuk ke dalam kamar.
Peng Zhi-xiao berhenti, dia merasa aneh, "Apakah Ketua Biao memiliki rahasia dan perempuan itu...."
Meng Ju-zhong adalah orang terkenal dan sangat berwibawa di kalangan dunia persilatan Lan Zhou, tapi Peng Zhi-xiao tahu sebenarnya Meng Ju-zhong adalah orang yang licik dan seorang pembunuh yang banyak akal.
Dia mengira Meng Ju-zhong sedang merencanakan hal penting. Dia tidak berani masuk. Dari tempat jauh dan di sudut dia pun duduk disana. Setelah lama dia tetap tidak melihat perempuan itu keluar. Tapi lampu sudah dipadamkan.
Dia tertawa, "Perempuan ini bukan Nyonya Du, ternyata Ketua Meng pun...."
Peng Zhi-xiao tampak ragu tapi dia tetap secara sembunyi-sembunyi kembali ke kamarnya. Lampu tidak dipasangnya dan dia langsung tidur.
Sudah beberapa hari ini dia tidak bisa tidur dengan nyenyak. Begitu terbangun, hari sudah siang.
Chun Hong seperti orang yang kehilangan perasaan. Dia membiarkan Meng Ju-zhong meremas, meraba dan melampiaskan nasfunya, mendengar suaranya yang terengah-engah dam kasar, tapi hatinya mengkhayalkan hal lain.
Setelah makan siang, Chun Hong dengan cepat membereskan kamar dan membersihkan diri lalu berdandan. Dengan cepat dia sudah berjalan keperpustakaan Meng Ju-zhong.
Nyonya sudah pergi dari rumah, Peng Zhi-xiao masih belum kembali dari mengantarkan barang Biao. Dia sama sekali tidak merasa khawatir.
Dalam hati dia berpikir, "Aku harus cepat menjilat pak tua genit itu, bila nyonya tidak kembali lagi, aku akan memaksa dia agar mau menikah denganku. Saat itu aku akan menyuruh marga Peng berlalu dari sini."

YOU ARE READING
Ilmu Pedang Pengejar Roh - Mong Long
General FictionNovel karya Mong Long ini cukup unik, alur ceritanya rasanya belum pernah cayhe temui dalam cinkeng lain. Pada awal cerita, tokoh Shen Zhong Yuan sepertinya bakal menjadi tokoh utama, tetapi ternyata kemudian malah.... (Ahh, baca aja sendiri yaa, h...