16

279K 21K 3K
                                    

Happy Reading...

Typo bertebaran di mana-mana...

Riuh suara anak IPA 1 menggema sampai keluar kelas. Ini tidak lain karena Panji ketua kelas mereka baru saja memberitahukan bahwa Bu Devi tidak bisa hadir karena berhalangan dan senangnya lagi mereka sama sekali tidak di berikan tugas apa pun. Suatu hal yang pastinya sangat di tunggu-tunggu anak sekolah seperti mereka.

Walaupun kelas mereka terkenal dengan kempulan-kumpulan anak unggulan, tapi bukan berarti mereka tidak akan senang jika guru tidak hadir. Bahkan sesekali terdengar kalimat syukur dari beberapa di antara mereka.

Termasuk Chinta yang hanya tersenyum melihat temannya yang begitu gembira mendengar kabar ini. Chinta langsung berbalik menghadap Indah yang masih duduk di bangkunya dengan terus bertos ria bersama teman sebangkunya Anggi.

"Tos dulu dong Nta, kapan lagi kita bisa bebas kayak gini." ucap Indah langsung menyambar tangan Chinta.

"Selama 90 menit ke depan kita bakal bebas mau ngapain aja. Jadi kita mau ngapain ni?" tanya Indah kepada Anggi dan Chinta yang hanya mengendikkan bahunya tak tau apa yang akan mereka kerjakan.

"Gak asik deh kalian berdua, coba ada Eca pasti gue sama dia bakal gosipin semua yang aneh-aneh di ni sekolah. Dari topik terbaru sampai topik yang udah kuno sekalipun," ucap Indah yang sukses membuat Chinta tertawa.

Temannya yang satu ini memang hanya gosip yang ada dalam pikirannya. Mau tau gosip terbaru sampai sudah basi sekalipun. Tanya langsung ke Indah pasti akan di jawab dengan senang hati. Tapi tetap saja kalian harus menyediakan kesabaran yang Ekstra, karena yang di tanya hanya satu tapi Indah bakal menjelaskan panjang sekali. Mengalahkan tower yang sangat tinggi pastinya.

"Tapi kan Nta, kasian ya Eca. Tu anak lagi pusing banget sama proposal itu," Lanjut Indah menatap Chinta.

"Nanti juga kelar masalahnya, tenang aja." Jawab Chinta membuat Indah menatap bingung kearahnya.

"Sok tau lo," balas Indah tak yakin dengan kata Chinta.

"Yakin lah, Chinta gitu loh." Jawab Chinta cepat dengan sedikit angkuh.

"Chinta kan peramal Ndah, lo kaya gak tau Chinta aja." Ucap Anggi yang ikut membela Chinta.

Seketika Indah langsung menampakkan wajah kesalnya terhadap Anggi yang sukses membuat Anggi dan Chinta tertawa.

"Coba deh Nta lo kasih lihat ramalan lo ke Indah," lanjut Anggi menarik tangan Indah ke depan wajah Chinta.

Dengan sigap Chinta langsung memegang tangan Indah. Ia seperti sedang membaca garis tangan Indah.

"Gak lama lagi lo bakal punya pacar Ndah," ucap Chinta asal yang sukses membuat Indah tertarik mendengar ramalan Chinta.

"Siapa-siapa Nta?" tanya Indah antusias. Membuat Chinta lebih tertarik mengerjainya.

Chinta kembali memperhatikan garis tangan Indah.

"Ganteng Ndah orang nya. Dia juga termasuk anggota famous sekolah." Chinta menatap Indah seolah-olah ramalannya sangat lah benar.

Indah tambah antusias dengan ucapan Chinta. Dia mencoba memikirkan siapa orang yang di maksud Chinta.

"Bentar dulu Nta, tadi lo bilang dia itu termasuk anggota Famous sekolah, tapi angkatan kita gak?" tanya Indah yang hanya mendapat anggukan dari Chinta.

Indah menarik tangannya dari genggaman Chinta.

"Kalau angkatan kita. Yang anggota famous sekolah itu ada Bima, Darka, Dani sama Vino. Jadi siapa dong yang suka sama gue?"

DARKA (Update kembali)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang