0.8 alvin untuk aretta

495K 28.1K 550
                                    

Dalam perjalanan Aretta hanya menggerakkan kepalanya sesuai iringan musik dari mp3. Sedangkan orang yang disampingnya terlalu fokus pada jalanan sampai tidak mengajaknya ngobrol.

"Belok kanan." ucap Aretta saat sampai di perempatan menuju rumahnya, lalu Alvino mengarahkan stir ke kanan.

"Mmm ... Gue jadi sering bikin lo repot, maaf ya Alvin," ucap Aretta.

Alvino menoleh "Jangan panggil gue Alvin." sahutnya.

"Emangnya kenapa?"

"Gapapa."

"Kalo gapapa terus kenapa gaboleh?"

"Gue nggak suka."

"Tapi gue suka, lucu tau kaya yang di film chipmunk haha ... Atau jangan-jangan lo nggak bolehin gue manggil Alvin karena lo ngerasa kaya chipmunk? Iya ya?!" oceh Aretta lalu tertawa kecil, membuat Alvino menatapnya dingin.

"Hai Alvin!" ucap Aretta sambil cengengesan. Dia tidak sakit melihat tatapan dingin itu, membuat Alvino heran. Cewek macam apa yang malah berbicara seperti itu saat Alvino memberi tatapan dingin. Biasanya ya kalo cewek itu nggak pingsan paling nangis di kamar mandi.

"Vino." sahut Alvino menoleh ke Aretta. Wajahnya merah padam.

"Alvin!"

"Terserah." ucap Alvin lalu kembali fokus pada jalanan, membuat Aretta tertawa penuh kemenangan.

Dan sekarang 'Alvin' resmi menjadi panggilan sayang untuk Alvino bagi Aretta.

"Kita udah jadi temen kan?" tanya Aretta sambil menatap Alvino yang menatap jalanan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Kita udah jadi temen kan?" tanya Aretta sambil menatap Alvino yang menatap jalanan.

"Hmm." sahut Alvino, walaupun dia hanya berdeham tapi sepertinya itu berhasil membuat sudut bibir Aretta terangkat. Alvino si cowok dingin mau berteman dengan dirinya yang berisik. Hal yang sedikit menakjubkan.

Ditengah perjalanan terasa sunyi lagi. Setelah Alvino menoleh ternyata Aretta sudah tertidur. Nampaknya dia kelelahan. Untung tadi dia sudah menjelaskan letak rumahnya yang ternyata bersebelahan dengan kompleks rumah Alvino. Makanya Alvino tidak membangunkannya setelah sampai didepan rumah Aretta.

Bibi membukakan pintu. Ibu Aretta, Sofia—keluar dari dalam rumah. Kemudian Alvino turun dari mobil lalu salim padanya.

"Biar ibu bangunin dulu ya Aretta-nya"

"Enggak usah, biar saya bantu bawa ke kamar." sahut Alvino. Sebenarnya Alvino juga tidak ingin mengangkat Aretta dari dalam mobil ke kamarnya. Tapi dia ingat Papanya mengajarkan kalau jadi cowok harus gentlemen. Oke baiklah.

"Aretta berat loh!"

"Gapapa kok." sahut Alvino sambil sedikit tertawa. Lalu setelah itu Ibu hanya mengiyakan.

Alvino membuka seatbelt dengan pelan, dia membawa Aretta dalam gendongannya dan syukurlah ternyata Aretta tidak berat seperti yang dikatakan Ibu.

Ibu membukakan pintu. Lalu memberi tau bahwa kamar Aretta ada di kamar pertama yang ada dilantai dua.

ALVINOWhere stories live. Discover now