8 - Something Weird

5.6K 598 37
                                    

***

Ellena benar-benar membuktikan tekadnya untuk mencari pohon uang yang lain. Ia nekad membolos kerja selama tiga hari berturut-turut demi menghadiri interview di tempat lain. Akan tetapi tempat lain menolaknya mentah-mentah dengan alasan perilakunya tidak sesuai dengan standard perusahaan. Ellena terlalu arogan untuk seorang pelamar kerja.

Wawancara yang terakhir diikuti Ellena sebenarnya menuai respon yang cukup bagus. Ia sudah menekan harga dirinya yang setinggi gunung semeru, mati-matian menahan diri untuk mengeluarkan sifat aslinya yang terlampau jujur, dan sekarang ia optimis bahwa ia akan diterima di perusahaan yang satu ini. Ya, apapun akan ia lakukan demi terbebas dari si bos kere dan kantornya yang menyedihkan.

Tapi Ellena tidak pernah mengira kalau ia akan terkena batunya. Yang mewawancarainya mempertanyakan pekerjaan keluarganya dan Ellena menjawab pertanyaan itu dengan sangat jujur bahwa ayahnya adalah seorang direktur dan kakaknya adalah seorang bupati muda di kota kelahirannya. Namun sayang antusiasme dan kejujuran Ellena tersebut justru dipandang salah oleh sebagian orang. Ia dianggap terlalu arogan, terlalu berkecukupan, bahkan terlalu mengada-ngada. Sekali lagi harga diri Ellena begitu tinggi. Ia paling tidak suka keluarganya dilibatkan dalam masalah pekerjaan, sehingga wawancara terakhir itupun bisa dipastikan ia tidak akan diterima.

"Saya lihat anda berasal dari keluarga berada, buktinya ayah dan kakak anda punya jabatan tinggi, buktinya anda bisa menjawab dengan begitu percaya diri ketika saya menanyakan profesi keluarga anda."

Ellena tahu sekali ia bukan orang suci yang baik hati. Ia pernah nyinyir sesekali dan juga suka mengikuti gosip kehidupan artis yang suka kawin cerai di social media. Ia adalah salah satu dari netizen yang suka ikut campur setiap artis idolanya dihakimi netizen lain, dan bisa dibilang ia adalah pahlawan bagi mereka yang terbully, tapi dalam kehidupannya sendiri Ellena tidak berbuat banyak. Ia tidak pernah menyangkal omongan orang tentang dirinya yang matrealistis karena pada kenyataannya uang itu penting bagi kelangsungan hidup, tapi jika seseorang sudah menyangkut pautkan keluarganya, maka Ellena juga bisa merasa muak. Ia akan lebih memilih harga dirinya yang setinggi gunung semeru dan mengabaikan tawaran yang menggiurkan.

Dan disinilah Ellena berada sekarang, terpaksa kembali ke kantor bobrok ini dan bertemu muka kembali dengan Melvern. Melvern menyambutnya dengan senyuman dan bertanya kepada Ellena dengan penuh perhatian dan dengan kalimat yang penuh sindiran, "Bagaimana interviewnya? Sukses?"

"Ih, bapak sok tahu," Ellena tertawa, berusaha bersikap senormal mungkin. "Saya ijin setengah hari hari ini karena tetangga saya lahiran, gak ada kerabat yang menemani. Kan kasihan."

"Oh ya?" Melvern menaikkan sebelah alisnya. " Berarti saya salah mengira. Padahal biasanya karyawan meminta ijin cukup lama biasanya untuk interview. Saya tidak menyangka kamu cukup murah hati untuk seorang tetangga, Ellena."

Dan Ellena hanya menanggapi sindiran Melvern tersebut dengan seulas senyum miring. Ia tidak tahu apakah Melvern benar-benar mempercayai ucapannya ataukah hanya berpura-pura bodoh, tapi setidaknya ia sudah mencoba bicara jujur. Ya, tetangganya memang melahirkan meski yang melahirkan hanyalah kucing tetangga sebelah.. Itupun Ellena sama sekali tidak peduli karena tidak terlalu menyukai kucing.

Ellena memilih untuk memprioritaskan harga diri. Setelah ia pikir-pikir lagi, mendekam di kantor bobrok ini lebih baik dibandingkan harus pindah ke tempat baru dan disindir-sindir karena dianggap kebanyakan halusinasi mempunyai saudara seorang bupati.

Ellena duduk di tempatnya dan menoleh menatap bosnya yang duduk di tempatnya di ujung sana. Merasa diperhatikan, Melvern menoleh ke arahnya dan Ellena buru-buru mengalihkan pandangan ke komputer.

Untuk sementara Ellena sepertinya tidak mempunyai pilihan lain selain tetap stay di kantor. Lagipula, sepertinya Melvern bukanlah bos yang buruk.

MY MONEY TREE (TELAH DITERBITKAN)Where stories live. Discover now