15

6.4K 446 20
                                    

Happy reading and enjoy it!

Typo anywhere betewe!

Betewe lagi, gue kangen ali main pilem!
Oiya, ada yang udah nonton DANUR? Kalau belum ayo buru ajak temen, pacar, atau sahabat kamu. Mama papa juga bisa kalo kamu mau ajak. Sumpah itu film serem abis, gewlaa!!! Pas di awal aja udah bikin gue merinding. So yang belum nonton ayo dah di buru bioskop yang deket di kota kalian. And got it 😍
_______________________________________

Setelah selesai dari pemakaman talitha, ali segera kembali ke rumahnya. Rasanya dia hanya ingin mengurung diri dikamar sambil meratapi foto2 mantan tunangannya. Dia gak nyangka aja kalo lithanya telah di panggil yang maha kuasa secepat itu. Mungkin tuhan terlalu menyayangi talitha. Ya dia hanya bisa berpikiran positif saja. Tidak mau lagi meraung raung dan menyalahkan takdir. Karna dia yakin kalau itu semua sudah di atur oleh yang maha kuasa.

Namun jika ditanya dia masih merasa kehilangan atau tidak, sudah jelas jawabannya iya. Siapa yang gak ngerasa kehilangan ketika lo udah bersama sama dia selama 7 tahun. Merasa ada yang beda itu pasti.

Sekarang ali sudah berada di dalam kamarnya yang didominasi hitam dan putih. Mengurung dirinya didalam sambil bersandar di kepala ranjang. Mengelus bingkai foto yang berisi dirinya dan talitha.

"Aku udah ikhlaskan kamu sayang"

"Kamu baik2 ya disana, aku pasti bakal kangen kamu"

"Pasti aku bakal kangen sama suara tawa kamu, sama bawelnya kamu, sama masakan kamu yang selalu lezat itu"

"Aku yakin kalau kita bakal bertemu lagi disurga nantinya, dan aku percaya kalau kamu bakal berada disisi ku selamanya. Walaupun aku gak bakal bisa melihat ragamu"

"Seperti sekarang, aku bisa merasakan kehadiranmu disisiku. Sedang tersenyum lembut kearah ku"

Ali menatap kedepannya dengan berbinar. Dia melihat talithanya dengan gaun putih bersinar menatap dirinya dengan senyumannya yang menawan. Ali terkesima, dia ingin berkedip namun takut sosok bidadari itu menghilang.

Dia masih memperhatikannya sampai dia rindu akan pelukan talithanya. Se-segera mungkin ali bangkit dan berjalan pelan mendekati sosok talitha. Matanya masih awas melihat kearah talitha tanpa berkedip. Setelah sesaat sampai didepan talitha, tanpa aba2 dia langsung mendekap sosok talitha itu erat.

Sempat menegang karna sosok itu membalas pelukannya tak kalah erat. Dia berfikir kalau sosok itu adalah halusinasinya saja. Namun saat mendapat balasan pelukannya dia yakin, bahwa talithanya masih ada. Disini, didekatnya dan tak akan pergi lagi.

Namun saat dia membuka matanya, yang entah sejak kapan terpejam. Dia merasa tangan yang melingkari pinggangnya terasa mengendur. Dan sosok itu perlahan menghilang membentuk satu sinar kecil yang lama kelamaan menghilang pergi entah kemana.

Ali hampir saja meneteskan air matanya. Namun sesaat dia tersenyum memandang titik sinar kecil tadi dan mengulas senyumnya semakin lebar.

"Dan sekarang aku makin yakin kalo kamu masih ada, dan akan selalu ada didekat ku walau ragamu sudah terkubur didalam sana".

\*\*\*\*\*\*\

Prilli kini tengah terduduk dengan lemas disofa putih tulang di ruang tamu rumah ali. Dia baru saja hampir terlelap saat suara al menggema di ruangan itu.

"Ontiii", suaranya melirih disaat sudah sampai disebelah prilli. Dia memeluk pinggang prilli dengan muka yang menyuruk di depan dada prilli.

"Tante lita udah tenang kata uncle. Katanya tante lit udah bergabung bersama bidadari bidadarinya surga. Itu tandanya kita udah gak bisa liat tante lit lagi ya onti?",tanyanya. Kepalanya menengadah menatap wajah sayu prilli.

I Love You, Baby SitterWhere stories live. Discover now