17

6K 438 6
                                    

Gimana kalo next ada patokannya?*naik2in alis eheh
Kalo bisa ya kalo bisaa, setiap part nyampe 400 vote dann gue yakin gabakal bisa ahah sengaja biar gue update lamaaaaaa wkwk gue yakin pasti gabakal nyampe 400 vote setiap part. Tapi gpp gue tunggu loh ya sampe 400 vote baru next lagi bhakk. Kenapa begitu? Karna gue sedih yang baca uda gak sebanyak dl, dahal gue seneng kalo ada yg baca walopun dia belom ada niat ngevote gapapa sih asal yg baca ya ttp bnyk. Tapi karna readers gue pada kabur gue jadi kesel dan mau bagi2 kekesalan sama kalian juga wkwk.

Gimana? Kesel kan kesel? Bahaha

BYEEEEE.

HAPPY READING!
_______________________________________
Bara mengikuti langkah Ali yang memasuki ruangannya. Dia melihat Ali yang tengah duduk di kursi kebanggaannya dengan tangan yang meremas surat itu. Ali memandang Bara seolah bertanya apakah dia harus membaca surat itu sekarang juga atau tidak. Bara yang seolah mengerti memberi anggukan pelan seraya berjalan mendekati sofa dan mendudukan dirinya disana.

Dengan mengatur nafasnya yang dia rasa tersumbat Ali pun membuka surat itu dengan perlahan. Dia mengeluarkan secarik kertas putih yang bermotif teddy bear diujung bawah kertas itu.

Dia mulai membacanya didalam hati walaupun ada keraguang dimatanya yang terlihat jelas oleh Bara.

Dear fiance,

Kamu tau? Kalau kamu membaca surat ini ataupun menemukannya, berarti aku sudah gak ada lagi disisimu. Mungkin kamu marah sama aku karna aku gak bisa tepatin janji aku untuk menjadi pengantin wanita yang menjadi pasangan mu nanti. Maaf. Maafin aku.

Kamu tau? Mungkin ini memang takdir aku. Aku juga ingin menikah sama kamu dan jadi wanita yang paling bahagia karna bisa memilikimu seutuhnya. Tapi, tuhan berkata lain. Mungkin tuhan lebih sayang aku dari pada kamu ehehe jangan marah loh ya.

Aku mau minta maaf banyak sama kamu. Kesalahan aku mungkin banyak selama aku jadi pacar sampai menjadi tunangan kamu. Aku minta maaf kalau selama ini aku gak bolehin kamu deket sama cewe lain. Aku minta maaf kalau kamu merasa risih sama sifat possessive aku. Tapi kamu kok masih tahan sama aku ya? :D Aku minta maaf selama ini aku nyembunyiin penyakit aku dari kamu. Kamu mau tau kenapa aku selalu larang kamu deket sama cewe lain?

Aku cuman gak mau kasih sayang kamu terbagi nantinya. Aku cuman pengen ngerasain kasih sayang yang utuh dari kamu disisa hidup aku. Kamu tau? Walau aku melarang kamu, tapi aku sebenarnya juga menilai mereka. Aku pengen wanita yang bakal ngegantiin kamu nantinya orang yang benar benar baik dan berhati tulus. Aku gak mau sampai kamu mendapat orang yang salah. Orang yang hanya ingin kekayaan kamu saja. Aku gak mau itu.

Mungkin kamu gak bakal setuju dengan ide aku. Maaf aku buat keputusan sendiri. Tapi aku mohon turutin permintaan aku yang terakhir. Untuk yang terakhir kalinya. Aku sudah mendapatkan wanita yang menurut aku benar benar orang yang tulus dan gak buta harta kekayaan.

Aku rasa Prilli cocok untuk menggantikan aku menjadi mempelai wanita yang bersanding dengan kamu. Aku melihat Prilli dengan ketulusan hatinya dan keluguannya. Aku tau dia gak suka memang sama sifat aku yang semena mena. Tapi aku tau dia gak bener bener gak suka sama aku. Aku mau dia yang gantiin posisi aku. Aku mau kamu melamar dia dan menikahinya tepat ditanggal yang kita tentuin dulu.

Inget sayang, aku akan tetap ada di hatimu yang terdalam. Kaya lirik lagunya Damien, boy u know that I'll be by your side forever. And u know why I'll be by your side forever.

Love,

Talitha

Dan saat itu juga Ali meremukkan kertas itu membentuk bola kertas dia melemparnya asal yang malah jatuh kepangkuannya Bara. Bara dengan ragu mengambilnya dan mulai membacanya.

I Love You, Baby SitterWhere stories live. Discover now