29

1.5K 93 20
                                    

Maaf banget lama update guys. Ide gapernah muncul hiks susah banget nyari ide. Sorry for any typos

Happy Reading u all!

___________________________________________

Sarapan pagi ini terasa berbeda karena bertambah satu orang yang akan ikut sarapan seterusnya. Tapi sebenernya itu bukan menjadi masalahnya. Masalah yang terjadi adalah tatapan Relion yang terus menatap prilly tajam seolah akan mematikan prilly dengan tatapannya. Ali sedari tadi hanya bisa mendesah pasrah melihat kelakuan abangnya. Jadi dia berusaha selalu mengalihkan perhatian abangnya yang membuat prilly ketakutan.

"Abang bakalan menetap disini lagi? Gak akan pergi2 lagi tinggalin Al sama aku kan?" Tanya Ali sambil sesekali menyuap sarapan nya.

Relion langsung menatap Ali tajam. "Jadi kamu merasa keberatan aku titip Al sama kamu? Apa karena sekarang kamu sudah tidak tinggal sendiri lagi? Kamu merasa keberatan menjaga Al karena kamu mau duaan terus dengan dia?" Ujaran sinis Relion membuat prilly menelan sarapannya dengan susah payah.

Ali tertawa kecil. Dia tau abangnya tidak bisa dibalas dengan kalimat sarkas juga. Karena percakapan ini bisa menjadi perdebatan panas.

"Gak gitu bang, emang abang ga sedih Al ditinggal terus sama papanya? Al masih kecil banget lho bang, dia masih perlu abang untuk pertumbuhan dan perkembangannya".

"Kamu tenang aja, sekarang Al abang yang akan ngerawatnya".

Ali hanya tersenyum dan mengangguk.

"Horee. Daddy janji ya, jangan pergi2 lagi tinggalin Al. Uncle galak sih, Al males sama uncle." Al memeletkan lidahnya ke arah Ali.

Prilly tertawa kecil melihat itu, berbeda dengan Ali yang mendengus kecil.

\*\*\*\*\*\*\*\*\

Saat ini Prilly sedang berada di butik untuk mencoba gaun pernikahan dia dan Ali.

Ya, mereka jadi menikah setelah Ali dengan berbagai cara membujuk keluarga besarnya dan akhirnya disetujui. Walaupun sebagian masih terlihat tidak suka saat Ali mengajak Prilly di acara keluarga besarnya. Tapi Prilly masih tetap bersyukur.

Prilly sudah menunggu Ali sejak 30 menit yang lalu, karena dia terlalu bersemangat. Sedangkan Ali baru keluar dari rumah sakit di 5 menit terakhir karena memang itu jadwal istirahat makan siang Ali.

Prilly masih tidak menyangka dia akan menikah dan akan mempunyai keluarga lagi. Bahkan lebih banyak jumlah nya dari anggota keluarganya dahulu. Saat mengingat itu Prilly rasanya senang tetapi juga ingin menangis, karena di hari bahagianya nanti dia hanya sendirian mungkin hanya dua sahabatnya yang mendampingi nya. Tapi tak apa, Prilly gadis yang kuat kok.

Saat sedang di dalam ruang ganti, Prilly mendengar suara Ali yang sedang menanyakan dia kepada pegawai butik. Prilly jadi deg-degan saat keluar nanti. Takut merasa dirinya tidak pantas menggunakan gaun mahal itu untuk pernikahannya.

Prilly pun keluar dari ruang ganti dengan menundukkan kepalanya. Ali yang sedari tadi penasaran dibuat terdiam kaku saat melihat penampilan Prilly. Prilly merasa sedih karena tidak mendengar apa-apa dari Ali yang hanya diam. Dengan perlahan dia mengangkat kepalanya dan memandang Ali yang tersenyum ke arahnya.

"Kamu cantik banget sayang".

Prilly tersentak mendengar Ali yang memanggil kamu. Haha author nya labil guys maaf.

Dengan perlahan senyum Prilly terbit melihat Ali yang terus2an menatap Prilly sambil tersenyum.

"Apa gaun ini cocok sama a-aku?" Prilly bertanya pelan dan mencoba mengikuti Ali yang memanggil aku-kamu.

I Love You, Baby SitterWhere stories live. Discover now