Harapan itu selalu ada, jika kamu berani mengais tanpa lelah.
______
"Mas Damar, aku nggak bisa yang ini." Damar yang masih mengoreksi PR Matematika milik Nia, mengangkat kepalanya. Dilihatnya soal yang ditunjukkan Nia dengan ujung pensil. Mata Damar menyipit.
"Ini diubah dulu ke pecahan, Dek. Nanti kalau ketemu, baru diubah ke bentuk desimal." Nia mengangguk-anggukkan kepala mungilnya. Sedetik kemudian ia larut dalam soal pecahan yang disodorkan padanya.
"Mas Damar, ulangan harian IPA, aku dapat seratus loh. Mas Damar janji mau beliin kue putu, kan." Damar mengacak rambut Nia gemas. Kalau soal menagih hadiah, gadis berlesung pipi itu memang jagonya. "Iya, besok mas bawakan kue putunya buat kamu, Dek."
***
Helaan napas lelah Alif mengiringi rasa kantuk yang menyerangnya. Getaran pada ponsel, sedikit mengganggunya. Alif meraih ponsel di atas meja. Sebuah pesan dari Nia yang mengingatkannya, untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang Damar. Membalas dengan satu kata singkat, Alif kembali meletakkan ponsel.
Pikirannya melayang pada cerita Nia soal lelaki masa kecilnya. Cinta pertama Nia, di usia yang begitu dini. Alif sampai ingin muntah karena saking seringnya dicekoki cerita itu. Dulu ia meremehkan ingatan dan ucapan Nia. Begitu Alif tinggal di rumah Nia saat kuliah, barulah ia sadar. Bahwa janji masa kecil yang disimpan rapi dalam kepalanya, benar-benar merubah sosok Nia.
Nia yang tak pernah mau menjalani hubungan dengan lelaki mana pun. Nia yang selalu tampil dengan figure wanita dewasa. Nia yang menyuapi kepalanya dengan dongeng masa lalu. Sekarang, Alif baru tahu. Bahwa laki-laki itu nyata. Bukan bualan atau imajinasi Nia semata. Sosok itu ada pada diri ... Damar?
Damar pacarnya Ima.
Kenapa harus laki-laki itu?
Bukankah Damar akan menikah sebentar lagi, dengan Ima? Lalu, bagaimana perasaan Nia?
______________
Soon di 2018 ya ... 😘
Jangan lupa follow IG Emak @Icha_rizfia dan @penerbitgrassmedia. Buat tahu update terbarunya.
أنت تقرأ
Terlambat (End-Terbit)
قصص عامةSeorang laki-laki berjanji akan menikahinya jika dewasa nanti. Tania Arestya, rela menunggu bertahun-tahun lamanya untuk menagih janji pada lelaki, yang menjadi cinta pertamanya saat ia masih duduk di Sekolah Dasar. Pikiran dangkal gadis kecil yang...
