Seorang laki-laki berjanji akan menikahinya jika dewasa nanti.
Tania Arestya, rela menunggu bertahun-tahun lamanya untuk menagih janji pada lelaki, yang menjadi cinta pertamanya saat ia masih duduk di Sekolah Dasar. Pikiran dangkal gadis kecil yang...
"Pacaran terus, nih ye! Boncengin cewek, nih ye!" Suara berisik Nia menggoda Alif, langsung terhenti. Karena kaus kaki lelaki berseragam putih abu-abu itu, mendarat cantik di wajah Nia. Murka Nia tak terkira. Dengan kekuatan seribu bayangan, ia mengejar Alif sambil berteriak-teriak marah. Namun, lelaki yang baru pulang sore hari karena mengantar pacarnya itu, berlari sekuat tenaga menghindari Nia.
Sama-sama lelah, keduanya berhenti. Napas Nia naik turun, begitu pun dengan Alif yang terlentang di lantai. "Sekarang, udah punya, pacar. Makanya, nggak mau main, sama aku lagi. Siapa, sih, namanya?" penasaran Nia dengan napas dan kata yang terputus-putus.
"Pacar apaan! Masih bocah, emang kamu tahu pacar itu apa, Mbel?"
Nia membayangkan sinetron yang dilihatnya di televisi sambil tersenyum. "Tahu, dong. Aku juga punya pacar. Sebentar lagi, dia dateng. Aku, nggak mau kalah, dong. Pacarku, guanteng." Ada senyum mendamba di wajah Nia. Mengetahui itu, Alif langsung menyorongkan lima jari tepat di wajah Nia, hingga kepala gadis itu terantuk punggung sofa.
"Umbel aja belepotan, pakai mikir pacar. Heh, pacar itu ... tepung dikasih air, dicampur sama wortel sama kubis. Aduk-aduk ... goreng deh. Enak, kan?"
"Itu ote-ote!" teriak Nia saking kesalnya. Alif tak menggubris. Ia berlalu pergi. Menyinggung soal pacar, ia malas sekali. Pacaran tapi rasanya hanya seperti sopir. Mana enak! Pacarnya terlalu penurut. Hanya mengangguk, menggeleng dan tersenyum. Membosankan sekali. Kalau saja karena ia tidak risih dengan perlakuan kagum padanya, mungkin Alif tak akan mau menjalani pacaran konyol ini.
"Mbel, kamu udah pakai miniset, ya?" Teriakan Alif membahana hingga mengejutkan Nia. Gadis itu berlari dan menghampiri Alif yang berada di kamar mandi. Dengan menenteng jijik, Alif melempar miniset keluar dari kamar mandi. Terkutuklah Nia yang lupa menaruh benda itu di dalam kamar mandi tadi. Lebih terkutuk lagi tangan Alif yang melempar hina dina pada pakaian dalam yang ia kenakan beberapa hari terakhir. Tentu saja karena benjolan kembarnya sudah mulai terasa.
______________
К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
Yuk, yang mau dapetin versi lengkap TERLAMBAT beserta ektra part, dapet ttd Kak Icha comel, ples dompet batik buat simpen duit biar gak diculik tuyul yang lagi viral tuh. Selain pesan ke Grass_Media kalian juga bisa pesan di toko online di bawah ini. Cari yang deket rumah, biar nggak mehong di ongkir. Atau sekalian mau bareng sama bukunya primamutiara_ biar sekalian ongkirnya.
1. Games Of Love 2. Terlambat 3. Cinta di Langit Biru
