3. Welcome to My World

10.9K 697 42
                                    


I open wattpad on Saturday n Sunday.

Sorry for not replying some comments.

I try to publish it on Saturday. Happy reading^^

Raja Zeus melepaskan kedua sarung tangan beserta hoody yang telah dipakainya malam ini ke dalam kantong plastik. Lalu, diserahkannya kantong itu pada Adelfo.

"Seperti biasa, lenyapkan barang-barang ini."

"Baik, Tuan." Adelfo mengambil kantong tersebut, kemudian membungkuk hormat pada Tuannya sebelum pergi.

"Tunggu, katakan juga pada Damien bahwa tugasku sudah selesai."

Adelfo mengangguk patuh, kemudian menutup pintu kamar Tuannya. Ia membawa kantong plastik itu ke halaman belakang untuk dibakar. Jika tugas ini dilakukan di London, pasti kantong tersebut sudah dimasukkan ke dalam ruangan pembakaran di mansion milik Tuannya.

Raja Zeus memiliki sebuah rumah dan mansion di Inggris. Mansion digunakan olehnya sebagai tempat tinggal pribadi. Tidak ada seorang pun tanpa seijinnya yang bisa memasuki mansion itu. Sedangkan, rumahnya ia gunakan sebagai tempat untuk menerima tamu-tamu penting sekaligus wanita-wanita jalang yang disewanya.

Di Perancis, Zeus hanya memiliki sebuah rumah. Ia tidak mau repot-repot membuat mansion karena ia jarang mengunjungi negara ini. Oleh karena itu, fasilitas di sini tidak terlalu lengkap seperti di kediamannya di London.

Raja Zeus melepas kaos hitam polos yang melekat ditubuhnya, menampilkan badannya yang berwarna perunggu serta berotot. Tak heran jika banyak wanita yang rela mengantri untuk bisa menjamah tubuh indah miliknya.

Ia mengambil ponselnya kemudian menghubungi seseorang. Lima detik kemudian panggilan dijawab oleh seseorang di seberang sana.

"Blaise, kau sudah membereskan semuanya?"

"Sudah, Sir."

"Sejak kapan kau memanggilku 'Sir'? Oke. Kalau begitu, kau harus memanggilku 'Sir' selamanya." Blaise malah berdecak sebal ketika mendengar respon Raja Zeus.

"Lupakan!" Hening sejenak. "Bagaimana dengan bocah Perancis itu? Kau sudah melakukan tugasmu?" Nada pertanyaan Blaise menyiratkan ejekan.

"Dia bukan bocah. Seorang guru TK kau bilang masih bocah?"

Terdengar gelak tawa Blaise di seberang sana. "Kau yakin dia guru TK? Astaga! Kukira dia masih SMP." Blaise menyahuti seolah ia terkejut dengan fakta tentang subjek yang mereka bicarakan.

"Sudahlah. Aku ingin ke kasino malam ini. Kau ingin bertaruh?"

"Oke. Aku juga akan ke sana. Aku bertaruh kau tidak akan bisa menyelesaikan tugasmu kali ini." Ujar Blaise dengan nada mengejek.

Raja Zeus langsung mematikan sambungan tanpa mau repot-repot menanggapi ucapan Blaise. Diletakkan ponselnya di meja nakas, lalu berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya sehabis mengantarkan mantan targetnya ke neraka.

Baginya, tugas kali ini akan diselesaikannya dengan cara lain. Ia ingin bermain-main dulu dengan targetnya. Mungkin sedikit drama akan memperindah tugasnya kali ini. Senyum misterius terukir di wajahnya disertai tetesan air dari shower yang mengguyur kian deras.

***

"Bi, mau kemana?" Tanya Zarya ketika ia melihat Bibi Amy membawa tas jinjing dan membuka pintu rumah.

"Kau sudah bangun? Aku akan menemani Jamie mengambil beberapa bahan makanan di Pasar."

Zarya menyandarkan tubuhnya pada dinding dengan ekspresi malas. "Bukankah bisa bahan makanan itu bisa dikirim oleh pihak toko?"

Raja Zeus ✔Where stories live. Discover now