11. Recalling

3.6K 400 37
                                    

Selamat berakhir pekan^^

Besok. Zarya sudah memutuskan akan pergi dari sini. Dengan melewati tangga darurat di balik sebuah pintu yang selalu terkunci, ia akan bebas. Tangga darurat tersebut terletak di sudut lantai dua. Dikatakan tangga darurat karena tangga tersebut berada dalam sebuah ruangan yang memang hanya berisikan tangga itu saja. Ia juga sudah mengawasi bahwa di sana tidak ada CCTV.

Tangga darurat sebenarnya telah dipersiapkan Raja Zeus untuk berjaga-jaga. Jika suatu hari musuh datang ke kediaman Raja Zeus atau ada serangan tiba-tiba, ia dan anak buahnya bisa kabur melalui tangga darurat tersebut. Tangga darurat menghubungkan lantai dua kediaman Raja Zeus dengan sebuah pintu yang terletak di pohon besar di luar maze garden.

Untuk pakaian yang akan dibawanya, setiap hari ia mengambil sedikit uang poundsterling milik Raja Zeus dan memberikannya kepada Ann untuk membeli beberapa potong pakaian. Ia meminta Ann untuk membeli baju yang biasa-biasa saja dan tidak mencolok. T-shirt, jeans, hoodie, ransel, dan sneakers. Ah, tak lupa pakaian dalam. Ya, itu sudah cukup.

Pakaian yang telah dibeli Ann dikumpulkan dan di simpan dalam sebuah ransel di pintu keluar dari tangga darurat. Itu memudahkannya daripada harus membawanya dari dalam rumah. Untuk kuncinya, ia sudah memegang kunci duplikat yang diberikan Ann padanya.

Semoga saja ia besok berhasil meninggalkan kediaman Raja Zeus.

Tuhan lindungi aku.

***

Raja Zeus merasa kesal. Pengiriman senjata ke Meksiko tercium oleh pihak kepolisian sehingga ia membatalkan pengiriman untuk sementara waktu. Ia harus memikirkan strategi berikutnya dan mengurus beberapa aparat kepolisian yang mengganggu bisnis gelapnya. Bukan membasmi, melainkan mengecoh mereka.

Blaise memasuki ruang kerja Raja Zeus dengan membawa map hitam di tangannya. Dengan santainya ia meletakkan map tersebut tepat di atas laporan yang sedang dibaca oleh Raja Zeus kemudian duduk bersandar pada kursi yang berada di seberang meja kerja Raja Zeus.

Raja Zeus berdecak sebal saat Blaise mengganggu konsentrasinya. Ia ingin menyingkirkan map hitam itu, tetapi hal itu diurungkannya mengingat map hitam tersebut berisi laporan yang sangat penting, lebih penting dari laporan usahanya. Ia membaca dengan seksama isi dari map hitam tersebut kemudian maniknya menatap tajam ke arah Blaise.

Fausto?

Blaise mengangguk. Ia melipat kedua tangannya di dada sembari menyunggingkan senyum. Benar kecurigaanku selama ini. Ia juga mengincarku.

"Perintah orang untuk mengawasi kegiatan Fausto. Pasang alat penyadap dan CCTV di ruang kerjanya, baik di kantornya maupun di kediamannya."

"Siap, Sir," jawab Blaise setengah menyindir sikap bossy yang dimiliki Raja Zeus.

"Apa dia sudah tahu di mana berliannya berada?"

Blaise mengelus dagunya. Raut wajahnya menampakkan bahwa ia sedang berpikir. "Sepertinya belum."

"Jawabanmu meragukan." Raja Zeus tersenyum mengejek.

"Aku usahakan untuk menutup akses dia dalam pencarian berliannya yang hilang."

"Tidak perlu. Bukankah berlian itu dicurinya dari museum pribadi Damien? Biarkan Damien sendiri yang mengurusnya. Aku tidak mau terlalu ikut campur urusan mereka."

***

Suara musik disko yang dimainkan DJ menghentak, memenuhi seluruh penjuru club—sangat memekakkan telinga dan cukup mengganggu bagi kamu yang merupakan anak bawang di dunia gemerlap ini, seperti halnya Cara. Ia tergolong anak bawang dalam hal ini meskipun ia sering mengunjungi club-club malam untuk menyelesaikan urusan penting.

Raja Zeus ✔Where stories live. Discover now