8. Arrogant Woman

5.5K 492 54
                                    

Happy Weekends 🎉🎉

Zarya berkeliling untuk melihat-lihat ruangan apa saja yang ada di lantai dua. Entah kerasukan iblis macam apa yang bisa membuat sang iblis sendiri berbaik hati membiarkannya keluar kamar.

Setelah peristiwa porak-porandanya kamar Raja Zeus akibat ulahnya, ia kembali membuat onar dengan membuang semua botol minuman keras yang tersimpan di lemari. Karena tindakannya itu, Raja Zeus memberikan hukuman dengan mencambuknya dan membuatnya tidak bisa berjalan dengan normal.

Zarya bergidik ngeri membayangkan kejadian yang menimpanya beberapa minggu lalu. Ia tidak menyangka akan mendapat perlakuan gila dari sang iblis. Oleh karena itu, dia menahan tingkahnya untuk tidak berbuat onar dan menyusun rencana untuk melarikan diri. Paling tidak jika dia menjadi penurut, Raja Zeus mungkin akan menuruti keinginannya.

Sebenarnya, kemarin malam Zarya meminta Raja Zeus untuk memberikan kebebasan padanya karena ia bosan dikurung dalam kamar selama beberapa minggu. Namun, Raja Zeus menolak tegas permintaannya dan malah menaruh curiga pada Zarya.

"Zeus, apa kau tak ingin memberikan kesempatan padaku untuk keluar dari sini?"

Raja Zeus menatapnya dengan tajam. "Apa yang kau katakan? Beraninya kau meminta hal seperti itu! Kau ingin kabur?"

"A-aku bosan." Zarya mencoba menguatkan hatinya untuk melawan Raja Zeus dan menutupi keinginannya untuk melarikan diri dari sarang iblis.


"Apa peduliku?" Raja Zeus tersenyum sinis. Ia mengambil sebatang rokok, menyalakannya, lalu menghisapnya.


"Kau menculikku. Memperlakukanku seenaknya. Mengambil harta berhargaku. Mengurungku di rumahmu. Kau merebut kebahagiaanku. Kau menghancurkan masa depanku!" Zarya mengeluarkan semua kekesalan yang terpendam di hatinya. Ia sudah berada pada titik di mana emosinya sudah tidak bisa terbendung.


"Lantas kenapa? Itu semua tidak merugikanku." Raja Zeus menghisap rokoknya, lalu menghembuskan napas, menciptakan gumpalan asap putih yang keluar dari mulut maupun hidungnya.


"Tapi aku pihak yang kau rugikan!" Zarya kesal bukan main. Ia merasa ingin mencabik-cabik iblis yang menjadi lawan bicaranya saat ini.


"Itu bukan urusanku." Raja Zeus mematikan rokoknya dan bersedekap sambil tersenyum sinis ke arah Zarya.


"KAU! Dasar kau Iblis Sialan!" Zarya bangkit dari sofa hendak menyerang Raja Zeus. Namun, usahanya gagal karena Raja Zeus malah mendorong dan menghempaskannya ke sofa.

"Kau berani melawanku lagi, Macan Kecil?" Raja Zeus menindih tubuh Zarya dan mendekatkan wajah mereka.

Zarya terdiam menatap Raja Zeus yang kini tampak menahan amarah. Ia tahu ia membuat kesalahan lagi dengan menentang sang iblis. Yang pasti saat ini ketakutan mulai menyergapnya. Ia yakin sang iblis akan memberikan hukuman entah itu dalam bentuk apa.

"Kenapa diam?" Raja Zeus kembali bertanya. Ia mengamati ekspresi Zarya yang menyiratkan sedikit rasa takut.

"Kau takut?" Raja Zeus menyeringai, menampakkan sosok iblis kejam pada raut wajah rupawannya.


Zarya sama sekali tak menjawab pertanyaan Raja Zeus hingga tiba-tiba ia merasakan sesuatu yang hangat melingkupi bibirnya, hanya beberapa detik saja sebelum sesuatu yang hangat itu menghilang dari bibirnya.

Raja Zeus ✔Onde histórias criam vida. Descubra agora