Chapter 1

8.3K 261 23
                                    

💏Lovers💏
🔉Artist: Seven Oops🔉
💿Disclamer: Masashi Kishimoto💿
✒Story by: aazmie✒

.
.
.
.
.
.

Siang hari terik, terdengar suara kegaduhan lima orang gadis di sebuah rumah dengan dekorasi eropa yang sangat kental.

"Ya ampun andaikan aku bisa menontonnya, ada kekasihku pula itu Martin Garrix yaampun tampan sekali" Ucap seorang gadis berkuncir dua yang duduk disofa rumah itu dengan tangannya menopang wajah dan membayangkan seorang yang dia sebut tadi.

"Ia, kan ada kekasihku juga disitu Justin yaampun, Temari ayo kita nonton itu kan kekasih dan kekasihmu ada disana, belikan tiketnya sekali-kali aku kan juga ingin nonton TWP" ujar Sakura menunjukan puppy eyesnya pada Temari.

"Enak sekali kau bicara kau pikir tiket itu murah!" Sentak Temari yang khayalannya dihancurkan oleh Sakura karena mengingat tiket yang ia impikan harganya selangit.

Dengan kesal Sakura menggembungkan pipinya dan membuang muka mengundang tatapan bosan tiga gadis lain yang dari tadi hanya diam dan memperhatikan pembicaraan mereka.

"Sudahlah kalian dari tadi aku tidak mengerti apa yang kalian bicarakan" ucap Ino santai menidurkan dirinya disofa empuk itu.

"Ne~Temari kemarin aku baru saja menemukan cerita apa gitu tapi isinya bisa dibilang bermanfaat tapi ada bagian 'itu' nya, pokoknya ada pandangan para pemerkosa begitu itu menjelaskan bagaimana kita harus menghadapi para pemerkosa" Hinata mengetuk-ngetuk an jarinya kedagu sambil mengingat apa yang ia baca semalam.

"Judulnya apa? Aku ingin lihat, tapi di handphone-mu saja ya aku malas mengeluarkan handphone" dan dengan polosnya Hinata mengangguk, mencari cerita itu lalu memberikannya pada Temari.

Mata jeli Temari dengan cepat membaca setiap kata di cerita itu dan memproses dengan cepat di otaknya, dahinya mengernyit saat menemukan hal yang sering didengarnya(mungkin) dibahas disitu.

"Masturbasi bukannya tidak boleh ya?" Tanyanya dengan suara yang lumayan kencang dan langsung mendapat atensi dari teman-temannya.

"Eh? Kau membaca apa?!" Tanya Hinata panik, jangan sampai Temari melihat perpustakaannya bisa mati berdiri dia.

"Apa sih...kan tadi kau yang menyuruhku membacanya" kembali Hinta memasang pose berpikir seingatnya tidak ada chapter di sana yang menjelaskan itu, sedikit meruntuki kelemahan mengingatnya ia berusaha keras untuk itu. Setelahnya ia bernafas lega dan Temari tidak mengacak-acak perpustakaannya, hanya melihat chapter awal di cerita itu.

"Tidak tahu, aku saja tidak mengerti itu apa" papar Matsuri dan diberi anggukan oleh mereka sebenarnya sebelum ini mereka juga tidak mengerti apa ini tapi, mereka tidak sengaja melihat itu di social media dan karena penasaran jadilah mereka men-serch itu, bisa dibilang mereka itu sekumpulan gadis polos yang otaknya diracuni hal-hal nista itu.

"Tapi aku juga dengar sih tidak boleh, masturbasi itu kan apa tuh kalau untuk yang perempuan di masukan jari begitu? Aku juga tadinya tidak tahu tapi waktu itu aku melihat tl nah...ada bacaan kalau masturbasi atau onani dilarang jadinya aku tahu"

"Aku tahu tahu itu dari wp, lalu katanya kalau yang laki-laki di itu kan pakai tangan?" Tanya Ino yang mulai penasaran.

"Bukannya kalau laki-laki itu onani ya?" Ralat Temari.

"Persetan lah aku tidak perduli itu menjijikan" ucap Hinata yang dari tadi hanya diam dan membayangkan hal menjijikan itu.

"Jangan dibayangkan Hin" dengan entengnya Sakura menoyor kepala Hinata membuat siempunya memberenggut kesal.

"Aku juga tahu itu dari wp, di perpustakaan ku juga ada cerita romance yang ada itunya tapi hanya sedikit" papar Sakura.

"Dan aku juga baca kalau saat pertamakali itu katanya sakit" tambah Hinata, membuat Ino dan yang lainnya bergidik ketakutan.

"Tau saja Hinata, atau jangan-jangan kau sudah pernah melakukannya?"

Brak

Satu novel tebal sukses mengenai wajah mulus plus cantik Ino. Mereka terus membicarakan hal itu walaupun mereka merasa jijik namun karena mungkin mereka selalu menanggapinya tidak serius atau mungkin bisa disebut bercanda sambil sesekali memberitahu apa yang mereka baca, yang lama kelamaan malah menjadi berganti topik flash back saat mereka junior high school dulu.

"Yaampun saat dulu itu aku berempat dengan teman-teman ku sedang direstoran dan tiba-tiba Umeko(Ntut pinjem namanya ya) ingin membeli cover untuk handphone nya dan saat sampai disana karena ucapan ji-san itu tidak jelas jadi kita langsung pergi saat ji-san itu mengambilkan covernya, dan tahu Umeko menyebut cover itu apa? Dia malah bilang itu kondom, waktu itu aku masih polos bahkan sangat polos jadinya aku mendiamkannya saja" cerita Hinata pada teman-temannya yang menjadi pendengar yang baik, buktinya dari tadi mereka tidak bersuara sedikitpun.

"Kondom untuk 'itu'kan?" Tanya Sakura dan diberi anggukan teman-temannya.

"Itu dari karet yang kuat kan?" Tanya atau lebih tepat disebut pernyataan dari Temari, Hinata menggidikan bahunya tidak perduli.

"Tidak tahu, bentuknya saja aku tidak tahu" ucap Hinata tak acuh.

"Oh...ia Hinata ceritamu yang ShikaTema belum selesaikan? Nanti tulis disitu begini jadi nanti kau minta bantuan Temari mengerjakan pr dan nanti disitu Shikamaru dan Temari debat lalu Izuna datang jadi Shikamaru malah berdebat dengan Izuna lalu nanti Temari bilang ini "sudah...sudah...jangan bertengkar karena aku ahh..." Begitu Hin cocok?" Saran Sakura yang langsung mendapat deadglare dari Temari tapi disambut dengan sebuah bohlam kecil di kepala Hinata.

"Ide bagus Saki ah...kau memang berbakat" ucapnya senang dan langsung memeluk erat Sakura sementara Temari ia mendengus tak percaya pada dua temannya ini seingatnya dulu saat mereka masih SMA yang otaknya paling mesum itu Ino dan dia kenapa sekarang jadi menurun ke Sakura dan Hinata ya?

"Kalian tidak ingin pulang ini sudah sore...aku besok ada sidang skripsi lagipula memang kalian besok tidak ada kelas atau tugas?" Tanya Matsuri yang mencoba kembali mengalihkan topik pembicaraan ke arah yang lebih normal.

"What the hell you doing? Hinata besok ada Ibiki-sensei mati kita Hin,"

"Kenapa baru bilang sekarang sih...ya sudah aku pulang sekarang Saki jangan lupa besok bawakan cemilan supaya tidak bosan mendengar ocehan dosen itu bye" pamit Hinata langsung membuka pintu itu kasar.

"Hinata tidak dijemput Naruto?!!" Teriak Matsuri karena jarak Hinata sudah lumayan jauh.

"Tidak dia masih ada kelas sampai malam jadi aku pulang sendiri jaa..."

"Pulang sendiri? Bukannya dia bisa meminta Kou menjemputnya ya?" Tanya Ino heran melihat tingkah sahabatnya yang kelewat absurd itu, Sakura hanya menggeleng dan menutup pintunya sementara yang lain sibuk menghubungi kekasih mereka untuk meminta jemput.

TBC©

Alhamdulillah

Ada yang inget percakapan ini? Kalau ada ingatan kalian warbiazah👍😂😂

Ikah omdo...oooo...niatnya pengen abis UN udah ngebet aja pen publish😂😂


Ok ff sequel pertama aku dari ff baheula My Friends yang sudah di un pub sementara.

Kalau suka dan berkenan sila tekan tombol⭐
Kalau gak suka sila tekan tombol 🔙
Kalau ada kesalahan dan mau kasih krisan disini sila tekan kolom 💬
Nggak mau juga gpp kok dibaca aja aku udah seneng😆😉😊

Salam manis dari orang manis

Ikah♉

Lovers?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang