Chapter 7

3.4K 165 13
                                    

Hah...

Helaan nafas keluar dari mulut Hinata, matanya memandangi jendela cafe yang terdapat tetesan air hujan lalu terbawa angin. Mengacuhkan kopi latte yang tadi di pesannya, membuat mata teman-temannya menatap Hinata bingung. Tidak biasanya gadis itu murung seperti ini, apalagi ada cinnamon rols di depannya.

"Hinata, kau kenapa?" Matsuri yang ada di sampingnya menepuk pundak Hinata pelan, mencoba mengalihkan pandangan gadis itu, tapi Hinata hanya menggeleng pelan dan mengambil satu potong connamon rols lalu memasukkannya ke dalam mulut.

"Tumben sekali ya hujan, untung aku tidak ada mata kuliah sore hari ini, hanya tadi pagi" ucapan Temari mendapat anggukan dari mereka minus Hinata.

"Hey setan kecil kau kenapa hm? Dari tadi melamun, kau melamunkan apa?" Sakura bertanya tapi tetap di hiraukan Hinata. 'sudah dua Minggu setelah kejadian itu, dia tidak muncul lagi padahal aku cuma kesal saja dia berbicara asal seperti itu apalagi di depan umum, kau kemana Naruto'

"Ne, ne, aku mau tanya itu..., Um..., Ano..., Eto..." Ino memutar bola matanya jengah, Matsuri terlalu bertele-tele, "mau tanya apa?"

"Itu..., Rasanya ciuman pertama bagaimana?" Pertanyaan yang cukup sensitif itu keluar dengan lancar dari mulut Matsuri, dan lihatlah wajah kedua temannya ini sudah memerah, sementara Temari menggelengkan kepalanya melihat tingkah mereka.

"Kenapa tidak kau praktekan saja dengan adikku hm?" Matsuri menggeleng merespon pertanyaan balik Temari

"Gaara bilang dia mau mempraktekkannya di waktu yang tepat" Dengan polosnya Matsuri memiringkan kepalanya bingung melihat Sakura dan Ino yang sudah seperti kepiting rebus. "Ne~Hina–"

"Aku tidak berniat menjawab, aku pulang duluan ya" Hinata mengambil tas kecilnya, memakai jaket pemberian Naruto dan pergi dari sana. Meninggalkan tatapan bingung keempat temannya.

***

Hinata menatap kosong langit-langit kamarnya, sesekali menjambak gemas rambut indigonya itu. Pikirannya kembali menerawang kemana Naruto, sedang apa pemuda itu? "Arrgghhh..., Apa dia marah padaku? Harusnya kan aku yang marah, Naruto no baka!" Kepalanya ia benamkan di bantal ungu menghirup aroma Naruto yang tertinggal saat terakhir kali pemuda itu tidur di sana, "aku merindukanmu"

Di sisi lain seorang pemuda dengan surai bak bunga matahari memijit pelipisnya, banyaknya dokumen yang harus dia tanda tangani membuatnya pusing bukan main, kalau bukan karena kakeknya yang menemani sang nenek ke Rusia ia tidak akan mau duduk di kursi ini, "hanya dua tahun Naruto setelah itu kau bisa kembali ke Jepang, yosh"

~ooOoo~

Hinata mengaduk-aduk ramen yang tadi di pesannya, sudah satu bulan ini ia tidak dapat kabar tentang Naruto, pemuda itu seperti lenyap di telan bumi, jangankan di kampus, di rumah saja gadis itu tidak melihat batang hidungnya.

"Hinata apa kau tidak lapar? Dari tadi kau hanya mengaduk makananmu, kalau tidak nafsu makan kenapa tadi kau memesan hm?" Hinata melirik Sakura sekilas dan menyodorkan ramennya ke depan gadis itu. "Untukmu saja"

"Kenapa kau jadi uring-uringan akhir-akhir ini?" Tanya Gaara hati-hati, seingatnya selama ia berteman dengan gadis ini tidak pernah sekalipun melihat wajah yang menekuk seperti sekarang.

"Temari, apa kau tidak memberi makan adikmu itu ikan? Bodoh sekali" tanya Shikamaru menopang dagunya dan menatap malas Gaara, tentu saja perkataannya itu memancing emosi pemuda jade ini, tapi itu langsung di cegah Temari dengan sedikit memberinya ancaman.

Lovers?Where stories live. Discover now