GANGGUAN KENZI

631 22 3
                                    

Sudah hampir 3 bulan aku bersekolah disini. Dan selama itu juga aku menjalini kehidupan sekolah yang membosankan. Mungkin karna aku sulit bergaul, atu mungkin karna aku yang bisa dibilang orang yang membosankan.

Karna aku hanya siswi yang setiap pulang sekolah langsung pulang, tidak seperti siswi kebanyakan diluar sana yang akan nongkrong dan bercanda ria di kafe terdekat sekolah.

Tapi inilah gaya hidupku, dan aku suka. Aku lebih memilih cepat pulang dan membantu mama di rumah. Dan tidak jarang aku menghabiskan waktu untuk marathon drama korea.

.
.
.
.
.
Tapi kehidupan ku yang damai mulai diusik oleh Kenzi, teman sekelasku yang nakal.

Dia akhir-akhir ini sangat sering mengerecoki diriku di kelas.

Dia dengan segala kenakalannya membuatku yang minim berbicara menjadi siswi yang banyak omong karna menanggapi ocehan gilanya. Aku sangat membencinya karna dia sangat mengganggu.

Seperti saat ini, dia sekarang sedang duduk disebelahku sambil memainkan ponselku. Entah apa yang dia cari, aku tidak terlalu peduli karna memang tidak ada file terlarang disana.

Tangannya terlihat sangat sibuk mengotak atik galeri ku. Dan juga membuka media sosial ku, yang terbilang sangat jarang kubuka. Dia me-like fotonya sendiri disana, dan juga menambahkan komentar konyol yang seolah-olah aku yang mengomentar.

"Kembalikan ponselku"pintaku padanya, tapi tak dihiraukannya. Sudah kuduga.

"Ken, kembalikan"ucapku lagi sambil berusaha meraih ponselku. Tapi dia berhasil menghindari tanganku.

"Bentar lagi"katanya sambil tertawa tidak jelas menatap ponsel.

"Pasti kamu komentarin foto kamu pakai akun aku lagi ya? Kamu gak ada kerjaan banget"kesal ku.

"Haha, biar dibilang kita temen dekat"

"Temen dekat? Temen aja enggak, apalagi dekat. Gak usah halu deh"kataku dengan wajah datarku.

"Kok gitu, kita kan temen dekat..kalaupun belum, kamu mau gak jadi temen dekat aku?"katanya yang sudah berhenti bermain ponselku dan menatapku serius. Entah kenapa aku tidak nyaman saat dia menatapku sangat lama.

"Enggak, aku gak mau temenan sama Siswa yang nakal dan juga playboy kelas kakap kayak kamu"kataku,karna memang benar... Toh tidak ada untungnya aku berteman dengan dia, yang ada aku malah rugi.

"Pokoknya iya, gak ada tapi-tapian"

"Terserah, aku gak peduli kamu pikir apa... Gak peduli"sikap andalanku, bodo amat dan memilih diam tanpa menanggapi omongannya lagi. Akupun mengambil handset lalu memakainya, agar Kenzi berhenti mengomel.
.
.
.
.
.

.
.

Saat jam istirahat, aku dan amel memilih untuk pergi ke kantin sekolah. Walaupun terbilang sedikit jauh, aku akan menganggapnya sebagai olahraga sedikit.

Tapi lagi-lagi aku melihat kenzi, dia sedang berkumpul dengan teman-temannya. Aku mencoba untuk tidak memperdulikannya, tapi dia malah malah berteriak memanggil namaku.

"Lala, duduk disini"panggilnya.

Aku tidak menghiraukannya dan tetap berjalan menuju ke kantin lebih jauh.

Kemudian aku melihat 'dia' sosok yang akhir-akhir ini sudah sangat sulit terlihat. Siswa yang dari awal sekolah sudah membuatku penasarang sampai kepalang.

Dia bertiga dengan temannya yang lain, teman yang sedikit kukenal.

Dia Muhammad dan Rio.

Kemudian terlintas dikepalaku untuk menanyai mereka berdua nanti tentang sosok yang membuatku sangat penasaran itu.

.
.
.
.

GhostingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang