Kepastian

85 2 0
                                    

Terkadang, ada saatnya kita harus bersabar dan membiarkan sang waktu membereskan semuanya....


Aku baru saja membereskan barang jualanku saat Mama membawakan segelas jus jeruk untukku. 

Barang jualan? Ya, akhirnya aku mengundurkan diri dari perusahaan. Aku sudah terlalu lama 'istirahat'. Rasanya aku pun sudah malas bekerja untuk orang. Akhirnya aku mulai usaha sendiri, berjualan baju dan sepatu lewat Facebook dan BBM.

'Istirahat dulu...' ujar Mama sambil memberikan gelas jus padaku.

'Hehe... iya Ma. Makasih.' 

Aku lalu mulai menyesap jus jeruk. Mama menatapku lalu mengelus rambutku.

'Gimana Nay? Kamu udah inget semua memori kamu? Apa perlu kita ke dokter lagi?'

Aku menggelengkan kepala, 'Ga usah Ma, percuma juga ke dokter....'

Mama menghela napas, 'Ya tapi kan Mama takut kepala kamu kenapa-napa...'

'Aku ga apa-apa Ma..... Aku kan cuma lupa. Nanti juga ingat...'

Mama hanya menatapku tanpa berkata apa-apa. Kemudian Mama pun bangun dari sofa.

Namun tiba-tiba aku ingin menanyakan sesuatu.

'Ma...' panggilku sedikit ragu.

Mama berhenti melangkah lalu menjawab, 'Ya?'

'Nay pernah punya pacar, Ma?' tanyaku akhirnya.

Mama menatapku heran. Lalu menjawab, 'Selama ini hanya kakakmu yang membawa teman lelakinya ke rumah. Setau Mama kamu belum punya, Nay...' 

Aku hampir menyanggah jawaban Mama tapi aku memutuskan untuk menelan saja semua pertanyaan yang berloncatan di benakku.

'Oh gitu.... kirain Nay punya...' ucapku pura-pura lugu. Mama tidak memperpanjang dan meninggalkanku sendiri di ruang tamu. 

Sepeninggal Mama, aku pun beranjak dari tempatku dan menuju kamarku. Setelah mengunci pintu kamar aku lalu membuka lemari pakaianku dan meraih buku yang akhir-akhir ini selalu kubaca di kala malam.

Kubuka halaman yang sudah diselipkan pembatas buku. Ah... rupanya aku sudah cukup jauh membacanya. Kali ini sudah menginjak bulan Februari 2012. 

Setelah menemukan posisi duduk yang nyaman, aku pun mulai membaca.

                                                                            ***

Bandung, 05 Februari 2013

Diary... aku ada cerita baru. Apa lagi kalau bukan soal Arman. Kamu tau kan kalau akhir-akhir ini aku sering pergi bareng dia. Jalan-jalan. Makan. Ngobrol. Udah kayak pacaran. Tapi bukan pacar. Bingung ya? Jadi kayak lagu Ratu aja, TTM alias teman tapi mesra.

Kadang jadi suka bete sendiri. Maunya Arman tuh apa sih....

Iya dong. Selama ini dia udah sering bilang kalau aku ga boleh ada yang jemput selain dia. Tapi kan lucu kalau dia juga ga nembak-nembak aku juga

Tau ga? Aku akhirnya bilang sama dia pas dia nganter aku pulang kemarin. Aku tanya langsung sama dia, 'Kita ini apa ya?'

Jawaban dia?

Cuman bilang, 'Apa ya? Menurut kamu?'

Swear, ga lucu banget. Kesel. Akhirnya mood aku jelek deh sepanjang sore itu. Mau dia ngomong apa juga aku udah ga konsen. Bawaannya pengen marah-marah. 

Loving You - MencintaimuWhere stories live. Discover now