Awal Mula

35.4K 1.6K 18
                                    

Suara langkah kaki yang terdengar semakin jelas membuat semua orang yang tengah berlutut di dalam ruangan menunduk dalam-dalam. Jubah putih bersulam emas menyapu lantai kayu yang ditutupi permadani hijau ketika sang empunya berjalan memasuki ruangan.

"Bagaimana?" Suara berat penuh wibawa pria itu memecah keheningan, membuat beberapa wanita berpakaian khas tabib istana yang berlutut di dekat tirai penyekat menunduk semakin dalam.

"Seorang putri, Yang Mulia." Wanita paruh baya yang berlutut di bagian terdepan menjawab dengan tubuh bergetar, takut jika jawaban yang ia berikan akan membuat marah sang penguasa Kekaisaran Jin.

Kaisar Li Qiang menarik napas panjang. Ia sangat bahagia ketika mengetahui salah seorang selirnya akhirnya mengandung. Namun, pada akhirnya ia harus kembali menelan kekecewaan karena jenis kelamin bayi yang dilahirkan selirnya. Kaisar Li Qiang bukannya tak bahagia dengan anugerah yang telah diberikan Sang Kuasa, hanya saja ia dan kekaisaran ini membutuhkan seorang pangeran. Putra mahkota yang kelak akan meneruskan kejayaan leluhurnya.

Sudah delapan tahun sejak Kaisar Li Qiang diangkat menjadi penguasa Kekaisaran Jin, namun sampai hari ini ia belum juga memiliki seorang pewaris. Hal itu tentu saja membuat rakyat dan para petinggi Kekaisaran Jin cemas. Ditambah lagi Kaisar Li Qiang adalah putra tunggal dari mendiang kaisar terdahulu, yang artinya jika garis keluarga terputus pada Kaisar Li Qiang, maka Kekaisaran Jin akan menemui keruntuhannya.

Awalnya Kaisar Li Qiang berencana untuk memberikan gelar permaisuri pada Selir Yihua jika selirnya itu melahirkan seorang pangeran. Bukan tanpa alasan, Kaisar Li Qiang sudah mencoba mendapatkan keturunan dari keenam selirnya. Namun, hanya di rahim Selir Yihua benihnya dapat berkembang. Sehingga ia berpikir sudah sepantasnya ia memberikan penghargaan pada sang selir. Akan tetapi, sepertinya rencana itu tak akan terwujud.

"Yang Mulia ...." Suara yang sangat familier membuat Kaisar Li Qiang mengalihkan atensi pada pemiliknya yang baru saja memasuki ruangan.

"Ibunda," sapa sang kaisar dengan senyum datarnya. Ibu Suri Juan hanya menghela napas. Ia tahu putranya tengah dilanda rasa kecewa saat ini setelah mengetahui jenis kelamin bayi yang baru saja dilahirkan Selir Yihua dan karena itu juga ia datang.

"Saya ingin meminta waktu untuk berbicara dengan Yang Mulia. Ini mengenai pangeran pewaris," ucap Ibu Suri Juan tanpa mau berbasa-basi.

Kaisar Li Qiang sama sekali tidak terkejut dengan sikap sang ibu. Sejak masih menjadi seorang ratu, Qie Juan Ying mamang terkenal tegas dan cekatan. Ia banyak membantu mendiang kaisar terdahulu dalam mengambil keputusan yang bersangkutan dengan pemerintahan. Alasan itu juga yang membuat kaisar Li Qiang menyerahkan kekuasaan istana dalam pada sang ibunda setelah kematian Permaisuri Jia, istrinya.

"Mari kita lihat Yihua terlebih dahulu, Ibunda. Setelah itu baru kita berbicara di Istana Yang." Kaisar Li Qiang mendahului ibundanya yang hanya mengangguk setuju setelah mendengar jawaban darinya. Ia menyibak sekat sutra putih yang menjadi batas ruang tidur Selir Yihua.

"Yang Mulia!" Selir Yihua hendak bangkit ketika menyadari kehadiran Kaisar Li Qiang, tapi sang kaisar segera mencegahnya.

"Berbaringlah, Fang-hua! Aku hanya ingin melihat putri kita," ucap Kaisar Li Qiang dengan wajah tanpa ekspresi. Nada bicaranya tetap dingin seperti biasa, sama sekali tidak menunjukkan kebahagiaan atas kehadiran sang putri.

Selir Yihua mencengkeram selimut sutra yang menutupi sebagian tubuhnya. Selama dia hamil, Kaisar sangat bahagia dan selalu memanggilnya dengan namanya dengan lembut. Mendengar Kaisar menyebut gelarnya sebagai Fang-hua saat ini, jelas bahwa dia telah gagal memenuhi harapan Kaisar.

Bukan lagi rahasia bahwa Kaisar Li Qiang mengharapkan kelahiran seorang putra, bukannya seorang putri yang tidak dapat mewarisi takhta.

"Maafkan hamba, Yang Mulia." Selir Yihua meneteskan air mata palsunya, mencoba mendapatkan simpati dari sang kaisar.

My DestinyWhere stories live. Discover now