Kunjungan Kaisar

16.5K 1.4K 33
                                    

Uap panas mengepul dari bilik pemandian di sayap kiri Paviliun An. Musim gugur yang sudah hampir mencapai pertengahan membuat udara semakin dingin sehingga Xiara tidak memiliki pilihan lain selain mandi dengan air yang dicampur dengan air panas.

"Sudah selesai, Mingxing."

Xiara membuka matanya yang semula terpejam. Wangi lavendel yang memenuhi bilik pemandian ini membuatnya enggan untuk mengakhiri ritual mandi air hangatnya. Kalau tidak ingat ucapan Kaisar, Xiara pasti akan mengambil waktu sedikit lebih lama lagi.

Xiara memutar pandangan ke arah dua orang dayang muda yang tadi membantunya membersihkan diri dan berkata pada salah satunya, "Jingmi, katakan pada Lao Yuan untuk menyiapkan gaun biru pucat yang baru dikirim dari tempat pembuatan pakaian."

"Maaf, Mingxing. Tapi Ibu Suri baru saja mengirim gaun khusus untuk Mingxing."

Xiara mengernyit. Sampai bertindak sejauh ini, sepertinya Ibu Suri Juan benar-benar menaruh harapan besar padanya. Tak bisa dipungkiri, Xiara takut dirinya tak bisa memenuhi semua harapan itu. Ia takut ia tidak bisa memenuhi tujuannya datang kemari.

Setelah terdiam cukup lama Xiara akhirnya berkata, "Sampaikan pada Ibu Suri bahwa aku berterima kasih atas kemurahan hatinya."

***

Untuk pertama kali setelah sekian lama, Paviliun An menjadi begitu terang. Bukan karena lentera atau lilin, melainkan karena kebahagiaan yang menyelimuti para penghuninya.

Berita tentang kunjungan Kaisar ke Paviliun An telah menyebar luas dan membuat keributan di istana para wanita. Terakhir kali Kaisar Li Qiang mengunjungi selirnya untuk bermalam adalah saat ia mengunjungi Selir Yihua musim panas tahun lalu. Kaisar Li Qiang memang memiliki banyak selir, tapi ia tak pernah bermalam di tempat selir yang sama lebih dari tiga kali. Karenanya ia sering mengambil selir baru setelah jatah kunjungan semua selirnya habis.

Seorang kasim muda yang bekerja untuk Kaisar berteriak dengan lantang memberitahukan kedatangan Kaisar Li Qiang. Xiara yang semula menunggu dengan duduk di atas kursi malasnya bangkit dan berlutut di atas permadani putih gading yang baru saja diganti.

Pintu utama terbuka dan Kaisar Li Qiang seketika terpaku pada sosok cantik nan menawan yang tengah berlutut dengan menundukkan kepala. Melihat penampilan Xiara saat ini dengan gaun merah teduh dan riasan sederhana yang tampak menyempurnakan kecantikannya membuatnya menyesal karena tidak datang ke paviliun ini sejak lama.

"Salam untuk Yang Mulia Kaisar Li Qiang, Semoga Yang Mulia selalu bahagia."

Kaisar Li Qiang mendesis saat mendengar suara merdu itu. Jika saja tidak ada dayang paviliun ini di belakang Xiara, ia pasti akan menyambar miliknya saat ini juga.

Berjalan mendekat, Kaisar Li Qiang mengulurkan tangannya dan membantu Xiara berdiri. Ia lalu berkata dengan lembut, "Mingxing sungguh cantik malam ini."

Mendengar itu, pipi Xiara langsung meredah seperti anggur yang masak. Kaisar Li Qiang tak kuasa untuk tidak menyentuh pipi seputih porselen itu. Jadi dengan hati-hati ia mengangkat dagu Xiara dan meletakkan tangannya di pipi kiri wanita itu, mengusapnya dengan lembut. Membuat Xiara tertegun untuk beberapa saat.

Sadar akan kehadiran dayang-dayangnya di sekitar mereka, Xiara segera menormalkan ekspresinya dengan tidak nyaman. Ia lalu berkata, "Makan malam sudah siap. Silakan, Yang Mulia."

Kaisar Li Qiang tertawa pelan saat melihat perubahan ekspresi Xiara. Ia lalu melingkarkan tangannya di pinggang wanita itu dan menghelanya ke meja bundar di tengah ruangan.

Segera setelah mereka duduk, para dayang mulai menyajikan hidangan-hidangan lezat yang begitu menggiurkan untuk dicoba. Mereka baru berhenti setelah meja kayu mahoni itu penuh dengan mangkuk-mangkuk porselen bergambar siluet burung berwarna biru yang terbang di atas lembah.

My DestinyWhere stories live. Discover now