Chapter 7

35 9 9
                                    


I Lay My Love on Vampire

Kota ini sudah bersih, sekumpulan vampir yang berjumlah kurang lebih 25 orang itu merasa puas. Karena setelah puluhan tahun akhirnya mereka melakukan pembantaian lagi. Jika dahulu dikomandoi oleh pengkhianat kerajaan, kini mereka dikomandoi langsung oleh pangeran muda Voltom Kingdom, Ozzie Connor.

"Waahh, sepertinya aku tidak akan minum darah selama sepekan penuh!" Seru salah seorang dari mereka.

Mereka benar-benar terlihat sangat puas, meski hanya membantai sebuah kota kecil. Berbeda dengan pimpinan mereka, dari sorotan matanya terlihat seperti, kekecewaan?

"Ada apa Prince? Sepertinya kau tidak senang?" Tanya Sadie saat menyadari raut wajah pangerannya yang terlihat tidak senang.

Ozzie tersentak, ditatapnya wajah Sadie dengan senyum tipis -palsu-. "Tidak, Sadie. Aku senang, akhirnya aku bisa membantai seluruh manusia di kota ini. Apa kalian sudah puas?" Tanya Ozzie yang berusaha menutupi kekecewaannya.

"Ya, Prince. Kami sangat puas!" Jawab mereka senang.

Sadie tahu, pangerannya sedang berbohong meskipun ia tak bisa membaca pikiran seperti pangerannya. Tapi ia sangat peka terhadap emosi Ozzie yang sangat minim.

"Kau selalu sangat baik pada kami, Prince. Sangat berbeda dengan Prince Johnathan dari kerajaan Nearvinex yang sangat sombong dan semena-mena," celetuk seorang wanita bernama Grace dengan ekspresi terkagum-kagum. Dia adalah mantan prajurit kerajaan Nearvinex.

"Kau berlebihan, Grace. Lagipula, siapa aku untuk bersikap sombong dan semena-mena? Aku bukan vampir murni seperti Prince Johnathan. Aku hanya seorang mutan." Balas Ozzie seadanya.

"Kau benar-benar rendah hati, Prince" sahut yang lain. Hanya dibalas senyuman tipis oleh Ozzie sambil melambaikan tangannya di udara.

"Kalian sungguh sangat berlebihan. Aku hanya mengatakan apa adanya. Sudahlah.." lanjutnya.

"Baiklah prince, apakah masih ada lagi kota yang harus di 'bersihkan'?" Tanya Vince sambil merangkul pundak Ozzie, disambut dengan tatapan tak percaya dari Sadie. Ia benar-benar tak habis pikir dengan teman sejawatnya ini, 'sangat berani'.

"Tidak. Tidak, Vince. Aku tidak ingin membuat masalah. Atau John akan membuatku merasa tersiksa." Jawab Ozzie datar.

"Jadi, kita kembali sekarang, Prince?" Tanya Sadie.

"Ya, kalian kembalilah terlebih dahulu. Masih ada yang harus ku periksa disini" jawab Ozzie sambil menatap korban pembantaian mereka yang berserakan dengan tatapan dingin.

"Kau akan menyusul bukan?" Tanya Vince memastikan, takut-takut kalau seandainya mereka pulang tanpa pangeran, pasti Raja John akan sangat marah kepada mereka. Dan itu adalah hal yang paling tidak diinginkan oleh Vince.

"Tentu saja," jawab Ozzie sekenanya.

I Lay My Love on Vampire

Para pengikut Ozzie telah kembali ke dunia vampir. Kini Ozzie sendirian tanpa seorangpun bersamanya. Ia menatap satu persatu korban pembantaian yang ia lakukan.

Tap. Tap.

Ozzie melangkahkan kakinya, menyusuri setiap korban dan memperhatikan satu persatu. Memeriksa apakah ada yang masih hidup atau tidak.

Tap.

Langkahnya terhenti didepan jasad seorang pemuda, ia berjongkok. Meraba pakaian sang pemuda. Seingatnya, seorang yang sudah dewasa biasa menyimpan dompet didalam sakunya. Dan ya, Ozzie menemukannya.

Bukan, Ozzie bukannya ingin mencuri dompet milik jasad itu, tapi..

"Dapat," gumam Ozzie sambil mengeluarkan sebuah kartu dari dompet itu.

I Lay My Love on Vampire (Hiatus)Where stories live. Discover now