Selamat Vin!

7.2K 349 0
                                    

Ceritanya ini Shani bukan mulai jadi member di umur 15 tahun yaa, tp dimulai di umur 18 tahun *biar ga kemudaan >,<
.
.
.

"Hp lo dari tadi bunyi tuh, didiemin doang?"

Davidyo Djuhandar, sahabat Vino yang biasa dipanggil Dyo menatapnya heran.
Memang sudah beberapa hari ini Vino mendiamkan Shani, bukan karena marah. Mana bisa Vino marah dengannya. Tapi karena gak tau mesti ngomong apa.

"Ye ditanya diem doang, nape lo"
Karena tak kunjung ditanggepin Dyo pindah duduk di sebelah Vino. Saat ini mereka berada di ruang praktikum menunggu kelas dimulai.
Dyo heran melihat Vino sedang malas malasan men scroll twitter dan mendelete beberapa post di profile twitter.

"Lah ngapain lo hapusin foto Shani?"

Vino memang belum cerita masalah ini dengan siapapun, dia mengalihkan pandang pada Dyo dan memutuskan setidaknya harus ada seorang yg dia ajak berbagi.

"Shani yo..." Vino terlihat bingung memilih kata kata buat memulai

"Lo sama Shani putus? Wah pasti lo yang salah"

Vino mulai kesal kalo Dyo mulai suka nyimpulin sendiri.

"Bukan gituu, Shani ikut audisi member Jekate"

"WHAT? BIDADARI LO MAU GABUNG SAMA BIDADARI LAINNYA DI JEKEITI?"

Plak
Vino memukul puncak kepala Dyo membuatnya meringis minta maaf.

Emang susah ngomong sm cowo comber macam Dyo ini, teriakannya buat hampir seisi ruang praktikum menoleh pada pada mereka.

Dyo mendekatkan kepalanya ke Vino dan setengah berbisik "Jadi lo mesti putus sama dia? JKT kan ga boleh pacaran Vin"

"Shani minta kita rahasiain hubungan ini. Jalanin hubungan sembunyi sembunyi"

"Konsekuensinya kalo kalian ketahuan?"
Vino mengangkat bahu, sesungguhnya Vino bahkan gatau kedepannya hubungan dia dengan Shani bakal gimana.
---

Ditempat lain, Shani sedari tadi memandang handphonenya gusar, sudah dua hari sejak nama Shani disebutkan termasuk dalam 63 finalis generasi 3 yang lolos seleksi audisi di festive concert JKT, Vino seperti menjauh darinya. Chat hanya dibalas singkat dan telp darinya tak pernah dihiraukan.
Didetik detik seperti ini Shani sangat butuh dukungan kekasihnya. Tekanan yang banyak didapatkan oleh finalis gen 3 dari sensei, dari management, tuntutan latihan hingga larut malam, serta banyaknya tugas menumpuk membuat konsentrasinya kadang terpecah. Teguran demi teguran pun tak luput dia dapatkan.
Dia hanya berharap sedikit dukungan dari Vino akan meringankan beban ini.

Akhirnya karena sudah tidak tahan lagi Shani mengirimkan pesan pada Vino bernada ancaman:

Shanindira
Angkat telpku, atau kamu ga akan pernah denger suara aku lagi.
---

"LEMAH" Ucap Dyo melihat Vino yang tengah uring-uringan membaca chat terakhir dari Shani. Begitu kerasnya Vino sejam yang lalu ketika menolak untuk membalas pesan Shani namun kontras dengan keadaannya sekarang yang panik seketika.

"Lo kalo kata youtuber youtuber sekarang tu Bucin Vin, budak Cinta. Budak Cintanya si Shani. Lagak lo aja sok ngambek, giliran di gertak dikit udah panik"

"Ya lo taulah Shani gimana Yo, bisa bisa ditalak 3 gue"

"Lagak lo udah kaya mau aja Shani jadi bini lo. Dia calon member JKT sekarang Vin, dapetin lo sekarung juga doi bisa" ucap Dyo seraya berlari meninggalkan Vino yang sudah siap menerkamnya.

Iya, siapalah Vino dibandingkan dengan Shani sekarang. Itulah yang terus dipikirkan Vino. Apa Shani akan tetap mempertahankan hubungan mereka atau malah memilih mengakhirinya? Apa Shani akan tetap seperti Shani nya? Pertanyaan itu selalu mengganggu pikiran Vino beberapa hari terakhir.
Jujur dia tidak bisa tenang. Apalagi setelah menonton festive concert JKT dan melihat bagaimana member JKT dielu-elukan oleh fansnya, bagaimana dia melihat Shani, walaupun ditengah ratusan gadis terlihat paling bersinar. Bagaimana hancur harapan Vino, ketika mendengar nama Shani dipanggil, dan ketika gadis bernomor 179 itu terlihat sangat bahagia di layar TV.

Disatu sisi, Vino sangat bahagia melihat Shani terlihat sangat gembira. Namun di sisi lain, Vino masih berharap agar Shani tetap hanya menjadi Shaninya, Shani nya Vino Artha Errelyo. Dan harapan terakhirnya hanya pada pengumuman generasi 3 malam ini.

Lamunannya dibuyarkan oleh dering telp yang tanpa dia lihat display name nya pun Vino tau siapa yang menelponnya.

"Halo"

"Vin, kamu masih marah?"

"Aku ga marah kok."

"Boong, kamu ga pernah bisa boong dari aku"

"....."

Shani menghela napas panjang. Dia tau Vino masih marah.

"Vin, aku capek banget, aku kena marah terus, aku ga konsen, selesai latihan malem trus. Tugas kuliahku keteteran"

"Kalo emang kamu capek kenapa kamu ga mundur aja?"

"Karena usaha keras takkan mengkhianati Vin, dan ketika terluka akan menjadi semakin dewasa *cielah
Aku disini sama seperti member member yang lain. Yang berharap dapat tumbuh, dan meraih apa yang aku impikan selama ini. Aku disini sama seperti kamu, ketika berusaha memperjuangkanku. Kamu pernah ngerasain gagal, capek, sama seperti yang aku rasain. Tapi, kita selalu mau merasakan itu kan?
Kalau aku, semasih ada kamu yang dukung aku. Aku gapapa ngerasain itu. Asal ada kamu Vin"

Vino mencerna kata kata Shani. Dan dia tau dirinya egois. Shani aja ngasi kesempatan buat Vino untuk mendekatinya, berusaha meraih simpatinya, meraih impiannya, kenapa sekarang Vino menghalangi Shani untuk meraih impiannya?

"Maafin aku Shan, maafin aku kalo udah egois. Kamu mesti lolos. Jangan biarkan usaha menghianatimu. Kamu pasti bisa"
---

Malam itu sesuai informasi yang Vino dapatkan dari Shani, Managemen JKT akan mengumumkan member yang lolos seleksi generasi 3. Dan disinilah Vino. Di bangku taman kampusnya bersama Dyo, sehabis kuliah sore.
Membuka website resmi JKT48, harap harap cemas mencari nama kekasihnya di deretan nama member yang lolos seleksi.
Jantungnya serasa berhenti berdetak ketika sampai pada nama yang tidak asing ditelinganya.

25. Shani Indira Natio

Selama beberapa detik pandangan Vino masih tertuju pada layar laptopnya, hingga tepukan Dyo dibahu Vino menyadarkannya.
.
.
"Selamat Vin, cewek lo member JKT48"

Pacar Gue Member JKT48 [END]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum