Prakata dari gue

737 102 34
                                    



Berawal dari perasaan geli hingga miris yang gue rasakan saat melihat dunia dengan kedua mata gue sendiri.

Awalnya, gue memang seperti kebanyakan manusia hari ini, gue hanya akan melihat
"apa yang mau gue lihat"

dan menutup mata atas segala hal
"yang enggak mau gue lihat"

Dengan dalih, selama gue udah baik, dan menjadi orang baik. Kenapa gue mesti repot-repot mirikirin orang-orang yang belum baik?(meski sampai sekarang gue juga masih belum baik)

Saudara bukan, anak bukan, temen bukan, pasangan hidup bukan, orang tua bukan.

Jadi saat itu, gue mengambil kesimpulan untuk enggak ngebuang waktu gue, buat hal-hal yang cuman bisa ngabisin waktu dan belum tentu juga berpengaruh besar kepada masyarakat. Tapi itu dulu, bukankah setiap orang berhak atas satu masa yang lebih baik dari masa lalunya?

Egois? Memang, bukankah kebanyak manusia memang memiliki rasa egois masing-masing? Sekalipun orang yang lo cap paling baik sedunia.

Bedanya, setiap manusia memiliki kadar keegoisan yang berbeda-beda, ada yang keegoisannya nampak hanya di hati, di pikiran atau bahkan langsung dia utarakan dengan lisan/ perbuatan.

Overall, itulah ragam manusia yang ada di dunia.

Tapi semakin gue belajar dan berfikir lagi, gue mulai "ngeh" kalau apa yang gue lakukan adalah kesalahan.

Karena gue sendiri enggak bisa ngebayangin, gimana kalau seperempat atau bahkan seperdua penduduk dunia memiliki opini atau kesimpulan kayak gue?

Duhhh. pasti ancur tuh dunia! Jadi wajar kalau individualis mewabah diantara penduduk bumi hari ini.

Next Time, gue jelaskan sebab musabab adanya individualistis.

Dan kalau lo mulai bertanya, kenapa gue bisa berubah drastis dari asalnya "tidak perduli" menjadi "perhatian banget" itu Karena untuk jadi baik itu sulit, apalagi kalau lo jadi baik cuman sendirian.Rasanya pasti kayak lo menggenggam bara api di tangan.

Mau Lo lepasin? maka Lo bakalan terbawa hanyut oleh keadaan, sementara kalau lo enggak melepaskannya? maka tuh tangan bakalan melepuh.

Life ia choice, dan untuk setiap pilihan bakalan selalu ada efeknya.

Udah ah, itu dulu aja.

Intinya alasan gue buat nih tulisan, agar lo enggak kayak gue, yang hanya "melihat apa yang mau lo lihat"

Fakta Hari Ini [FHI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang