=8=

63 7 0
                                    

Akhir-akhir ini Carlo merasa sebal, dia tidak suka melihat Karin terus bersama Mark. Orang mana pun pasti tahu kalau Karin naksir dengan Mark. Jelas kalau dia bersaing dengan cewek itu pasti kalah. dia hanya cowok biasa sedangkan Karin adalah cewek cantik yang memiliki karisma dan rata-rata cowok selalu tidak bisa menolak pesonanya. Sebenarnya dia sedikit heran, lantaran Mark bisa biasa saja dengan cewek itu. Dalam artian dia tidak menunjukkan wajah terpesona atau menyukai cewek itu, dia malah selalu menunjukkan taringnya pada Karin. Dan yang paling aneh adalah Karin malah terlihat makin tertarik dengannya. Mendapati itu, Carlo malah makin jengkel lagi.

Selagi berangan-angan, Carlo mencoret-coret buku tulisnya dengan gambar dua stickman. Sesekali muncul guratan di bibirnya yang mengindikasikan dia tersenyum. Terus saja ia mengarsir gambar amatirnya sampai dua orang telah berdiri di hadapannya dengan pandangan ingin tahu.

"Astaga!! Ternyata kalian berdua toh, tolong ya kalau berdiri di depanku bilang sesuatu supaya aku bisa tahu kalau kalian datang.." Carlo terlonjak di tempat duduknya dan lekas menutup bukunya dengan tepak pensilnya.

"Sengaja aja, kami mau ke kelasmu, pengin tahu suasana di kelasmu." Mark menanggapi dengan santai.

"Kenapa kamu sekaget itu, Car? Apa ada sesuatu di buku itu??" tanya Karin dengar raut wajah penasaran.

"Nggak, nggak ada apa-apa!" Carlo menanggapi dengan gugup dan menutup bukunya.

Karin menangkap pemandangan itu dengan curiga, namun dia tidak berkata apa-apa lagi.

Kemudian Carlo berdeham, dia mengamati dua orang di depannya bergantian. "Tumben kalian ke sini, biasanya kalian selalu ke kantin.."

"Ya nggak papa kan, bosen ke kantin terus," balas Karin dengan melipat kedua tangan.

"Kelasmu cukup sepi, orang-orang pasti keluar ya saat istirahat begini. Kenapa kamu nggak keluar juga?" tanya Mark dengan mengangkat alisnya.

Carlo menengok padanya dengan malas, "Aku lebih suka di kelas, hening, sepi."

"Aku tau sebenernya kamu nggak suka suasana terlalu sepi di sekitarmu, kamu kan butuh sahabat."

"Sok tau, ah! Aku mau ke toilet," sambar Carlo gusar dan dengan segera dia melangkah keluar kelas.

Sementara Carlo keluar kelas, Mark duduk di bangku depan meja Carlo. Laki-laki itu sibuk membalas beberapa chat yang masuk ke ponselnya. Karin kembali mencari tahu apa yang membuatnya penasaran. Dibukanya buku catatan yang tadi sempat ditutup Carlo. Tepat di halaman terakhir, dia melihat gambar dua stickman dengan nama Mark dan Carlo. Gambar dua orang itu terlihat senang.

Kayak anak SD yang naksir seseorang, batin Karin. Atau jangan-jangan...?

Lekas ditutupnya buku catatan itu dan Karin langsung berpura-pura mengajak ngobrol Mark. Ia menghilangkan kegugupan dan berusaha mengusir pikiran yang mustahil itu.

Kemudian Carlo kembali. Mark menyambutnya dengan tawa dan beberapa kata yang Karin sendiri tidak dengar jelas. Gadis itu mengamati Carlo dari atas sampai bawah. Ia terus melakukan penilaian, tapi tetap saja tidak menemukan apa-apa...

No One Can Hide from LoveDove le storie prendono vita. Scoprilo ora