HURT

414 120 39
                                    

👑 🐯 👑

👑 🐯 👑

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🌼🌼🌼

Kim Tae Hyung masih berkutat bersama staf divisi perencanaan fasilitas apartemen di ruang meeting, ketika sekretarisnya memberitahu kalau sang istri sedang menunggu di ruang kerja. Alis tebal Taehyung terangkat satu, menyadari Bora datang ke kantornya tanpa pemberitahuan lebih dulu.

Dia membiarkan istrinya menunggu selama hampir satu jam sampai meeting selesai, setelahnya barulah Taehyung buru-buru naik ke ruangannya di lantai tujuh.

"Hai, Sayang! Tumben tidak mengabariku dulu," katanya, dia menarik pinggang ramping Bora ke arahnya, seraya mencium sang istri sebentar.

"Tiba-tiba aku merindukanmu," jawab Bora, tertawa saat Taehyung menciumnya sekali lagi.

"Duh, jadi kepingin." Giliran Taehyung yang tertawa saat Bora memukuli dadanya, lengan kirinya masih menahan pinggang Bora erat. Bagian tubuh sang istri yang sangat dia sukai, sebab lingkar pinggang Bora sangat pas dengan lengannya.

Taehyung buru-buru menarik istrinya ke meja kerja sebelum Bora sempat mengintrupsi, sambil tertawa dia melongarkan dasi, mengurung istrinya di antara lengan yang bertumpu pada meja. Sudah lama dia tidak mengerjai istrinya, hubungan mereka akhir-akhir ini agak kaku. Taehyung rindu suasana penuh tawa yang dulu mewarnai hubungannya dengan Bora, Han Bora yang dulu bahkan suka membuatnya tertawa dengan lelucon tidak lucu.

"Taehyung, kau gila ya?" Bora menahan bahu Taehyung yang kian maju, memundurkan wajah sebab Taehyung sudah berada dimode siap menerkamnya kapan saja.

"Kau yang membuatku gila." Taehyung berkata, tangan kanannya menahan Bora yang kian jauh. "Kenapa kau cantik sekali sore ini?" katanya, memandangi istrinya nyaris tanpa berkedip.

"Aku bahkan belum mandi, habis meeting seharian—" suara Bora hilang karena Taehyung sudah menghidu sela lehernya, memberikan ciuman selembut kapas di pusat nadi sampai dia nyaris mendesah.

"Tapi kau selalu sewangi vanila," kata Taehyung, rendah dan serak, bergerak mencium sekitaran leher Bora. Pindah ke pipi, sebelum mencium istrinya penuh gairah, panjang dan basah.

Detik berikutnya Taehyung sudah membawa istrinya dalam permainan singkat yang mengelora. Taehyung lupa pada traumatik Bora akan hubungan seksual, meski dia adalah suaminya sendiri. Sikap Bora terkadang seperti korban asusila, padahal dia selalu melakukannya dengan gestur super lembut dan hati-hati agar Bora tidak cemas.

Taehyung buru-buru menyambar tisu meja, menyudahi di luar sebelum sempat menumpahkan pada Bora. Dia membuang tisu ke tong sampah dan membersihkannya sekali lagi, merapikan pakaiannya di area pinggang ke bawah, lalu menyadari bila Bora tetap terpaku di meja di posisi setengah berbaring bersama isakan kecil.

"Hei, Sayang, tidak apa-apa. Semua aman terkendali," kata Taehyung hati-hati, dia menarik Bora sampai berdiri dan merapikan bawahan Bora yang tercecer di lantai.

Winter ScentWhere stories live. Discover now