3

461 116 39
                                    

👑 🐹 👑

👑 🐹 👑

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

🌼🌼🌼

Pagi pertama di musim gugur, Bora berangkat ke kantor dengan wajah terlalu murung. Bahasan tentang prosedur yang akan dipakai pada proses Ibu Pengganti yang ditawarkan Ibu mertuanya terus mengusik pikiran, berdampak suram untuk suasana batinnya. Bora melewatkan sarapan, berangkat ke kantor bersama Jungkook, hal itu mengundang protes berlebihan dari Taehyung tapi dia tidak peduli.

Diiringi lagu sendu dari Bangtan Sonyeondan, The Truth Untold—kenapa juga Jungkook harus memilih lagu sesedih itu di pagi hari, celotehan tidak penting Jungkook tentang betapa cantik calon istrinya, termasuk bahasan pesanan jaket denim Calvin Klein limited edition yang baru diluncurkan pekan lalu, belum datang juga.

"Mestinya barangnya sampai kemarin." Jungkook masih membahas brand favoritnya.

"Aku mau pesan satu perempuan penyewa rahim, apa Sera bisa mengurusnya?"

Seketika Jungkook menginjak rem dalam-dalam sebelum berhenti mendadak di tengah jalan, tubuh mereka terdorong ke depan, sementara mobil di belakang yang ikut berhenti menekan klakson berkali-kali. Mereka nyaris membuat kecelakaan beruntun, untungnya jalanan pagi ini tidak ramai.

"Menepi, kau gila ya?!" Bora nyaris membentak, tapi Jungkook justru melanjukan mobil dengan kecepatan sedang, seolah-olah dua menit lalu dia tidak membuat kekacauan.

"Harus gadis baik-baik, terpelajar dan masih bersih," sambung Bora.

"Sera dokter kandungan, bukan penyalur rahim." Jungkook fokus ke jalan depan mereka.

"Jungkook, aku serius. Aku butuh seseorang yang bersedia meminjamkan rahim dengan cara surrogasi tradisional."

"Bora, kau gila, ya?!"

"Aku lebih percaya jika gadis itu temannya Sera atau siapa pun yang dia kenal, dari pada gadis pilihan Ibu mertuaku."

"Ya ampun, kalian sama-sama gila." Jungkook menghela napas panjang. "Idemu ini bisa-bisa membuatku kehilangan calon istri, karena Sera pasti akan berpikir aku tidak waras."

"Ibu mertuaku bersikeras harus punya cucu, terserah lahir dari rahim siapa. Bayi tabung resiko gagalnya tinggi, jadi Ibu menyarankan untuk pakai cara alami."

"Dan kau rela Taehyung tidur dengan wanita lain, begitu?" sela Jungkook, menepikan mobil di depan gedung kantor yang sudah ramai.

Bora tidak berkata apa-apa, keluar dari mobil, dia menelusuri parkiran depan sewaktu mobil Jungkook sudah hilang di palang pintu otomatis basement. Bora tersenyum samar membalas sapaan bertubi-tubi dari para staf di sepanjang lobi sampai masuk lift, sebelum duduk dalam ruangannya. 

Ponsel di saku mantelnya bergetar, pesan Ibu mertua terpampang di layar depan.

Bora, Ibu tidak bisa jam 8, kita ketemu jam 4 sore di kafe Snow Flower, bagaimana?

Winter ScentHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin