Dua Puluh Empat

3K 384 1
                                    

Tiba-tiba saja Mr. Choi berjalan masuk ke kelas. Itu tandanya waktu istirahat sudah habis. Semua siswa ribut untuk mencari tempat duduk mereka masing-masing. Dan, kelas pun dimulai tanpa kehadiran Anra.




🐝🐝🐝🐝


Mr. Choi terus saja menjelaskan materi Kimianya tentang Bilangan Biloks. Setelah setengah jam berlalu, ia baru sadar bahwa satu tempat duduk di antara siswa ada yang kosong.

Mr. Choi berhenti sejenak, ia menghela nafas. Bertanya pada Jeno sang ketua Murid.

"Jeno, kenapa satu tempat duduk disana kosong?", tanya Mr. Choi kepada Jeno yang sedang menulis.

"Ohh, itu tempat duduk milik Anra Mr..", jawab Jeno memberhentikan aktifitas menulisnya.

"Kenapa dia tidak masuk pelajaran saya? Apakah dia berusaha untuk membolos?", tanya kembali Mr. Choi.

"Saya sendiri tidak tahu Mr. Tetapi kami sudah mencari nya kemana-mana tetapi kami tidak menemukan nya.", jawab Jeno dengan sopan.

Jaemin yang duduk disebelah Jeno pasti mendengarkan pembicaraan Jeno dan Mr. Choi. Kekhawatiran nya memuncak.

'Kemana dia pergi?'ㅡpikir Jaemin.


Jaemin bangkit dari duduknya. Ia mengaku ingin ketoilet sebentar pada Mr. Choi.

"Mr. Choi, saya permisi ke toilet sebentar.", ucap Jaemin sambil bangkit dari tidurnya.

"Ya. Jangan lama-lama.", jawwb Mr. Choi dan melanjutkan perbincangan dengan Jeno.



####

Jaemin melangkahkan kakinya keluar kelas. Sebenarnya ia tidak akan pergi ke toilet. Itu hanya bualan saja agar ia bisa mencari Anra.

Ia menuntun kakinya ke arah perpustakaan. Pada saat dilihat, ternyata disana kosong. Lalu ia berjalan ke arah ruangan musik, disana juga kosong. Semua tempat yang iya kunjungi untuk mencari Anra kosong semua.

"Ahh... Satu tempat lagi yang belum gua cari.", Monolog nya.

Jaemin melangkahkan kakinya menuju atap sekolah. Ia harus menaiki beberapa tangga agar bisa sampai disana.

Setelah tangga terakhir, ia bisa mencapai knop pintunya. Ia pun memutarnya dan membuka pintu tersebut.

Kkrrriiieettt!!'

Hembusan angin menerpa wajah nya. Ia melangkah kan kakinya ke depan lalu mengitari atap sekolah. Ia berjalan lurus beberapa langkah, dan berbelok ke kanan.

"Astaga!", kaget nya.

Ternyata Jaemin menemukan Anra yang tengah tertidur sambil duduk menyenderkan badanya ke tembok.

Jaemin pun menghampirinya. Ia duduk berjongkok di depan Anra. Ia menatapi lamat-lamat wajah Anra dengan mata elangnya.

'Lu juga cantik kalo lagi tidur Ra!', gumamnya dalam hati.

Deg!'

"Astaga! Gua kenapa ini...", ucap Jaemin sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Jangan jatuh ㅡNa Jaemin ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora