Intro

6.5K 194 53
                                    

Banyak orang berpikir bahwa ia adalah seorang gadis yang hidup tanpa masa lalu yang kelam. Mereka pikir ia adalah seorang  yang tak pernah melalui hari-hari berat dalam hidupnya. Dan bahkan ada pula orang yang berpikir bahwa ia si gadis rembulan yang tak pernah merasakan kerasnya kehidupan duniawi.

Tapi mereka tak pernah berpikir, bahwa bagaimana ia bisa bertahan jika ia tak pernah roboh? Atau bagaimana ia bisa bahagia jika ia tak pernah sedih? Sebab mereka tak pernah berpikir bahwa setiap yang bertahan pasti pernah berusaha dirobohkan. Begitupun yang bahagia.

Mereka tak tahu bagaimana perjuangan gadis itu sampai ia mampu kembali berdiri tegak. Mereka tak tahu bagaimana cara gadis itu berusaha mengukir senyuman di atas rasa resahnya. Dan mereka juga tak tahu bagaimana cara gadis itu menyusun naskah hidupnya, kemudian mempraktekkannya agar orang-orang dapat melihat betapa baik-baiknya ia. Tapi mereka juga tak pernah tahu, bagaimana rupa perjalanan yang ia tempuh agar mampu berdiri tanpa sebuah penopang.

"Aku tak butuh bahu untuk bersandar. Yang aku butuhkan adalah lantai untuk bersujud. Berkeluh kesah pada Rabb-ku. Karena siapa yang tahu bahwa tempatku bersanadar itu, akan tetap menampungku? Bagaimana jika ia meninggalkanku, kemudian
membiarkan kembali jatuh dan tak berusaha untuk membantuku berdiri? Oleh sebab itu, aku lebih percaya pada Rabb-ku. Jika kembali terjatuh, ia akan membantuku untuk berdiri. Dan aku percaya, Ia tak akan pernah meninggalkanku berjuang sendiri."

-Princess Adhera, 2017.

Princess AdheraWhere stories live. Discover now