Sembilan

116K 4.9K 663
                                    

"Aku ragu dengan kebaikan kakak kelasku. Bukannya aku suudzon, tapi aku hanya berhati-hati kepada mereka."

***

Rayna merasa bosan di rumahnya, karena kedua orang tuanya sedang pergi ke acara peresmian kantornya. Atau apalah gitu, Rayna tidak peduli. Sebenarnya Rayna diajak untuk mengikuti peresmian kantor kedua orang tuanya, tetapi Rayna menolak. Karena Rayna tahu, ia akan merasakan bosan berada ditempat yang terdapat orang-orang kantoran. Dan tentu saja Rayna tidak akan mengerti apa yang dibicarakan oleh mereka.

Setelah menghabiskan waktu satu jam di rumah sendirian, seperti menonton tv, nyemil chiki, es krim, nonton drakor, ngerjain pr, baca novel. Dan itu semua membuat Rayna merasa bosan. Akhirnya Rayna mendapat ide untuk mengajak teman-temannya weekend ke salah satu mall terkenal, yaitu Mall Summarecon Bekasi. Dan teman-teman Rayna pun setuju.

Rayna dan teman-temannya pergi menggunakan mobil dan diantar oleh mang Ody, sopir Rayna. Ketika Rayna dan teman-temannya sudah sampai, mereka memutuskan untuk bermain di bounce street. Bounce street itu seperti permainan mandi bola. Tetapi bedanya, bolanya itu diganti menjadi kotak-kotak. Dan katanya, keluar dari kotak-kotak itu sangat susah.

"Eh, Kak Raka ganteng ya, baik pula!" seru Cindy di sela-sela bermain box gabus di bounce street.

"Kok lo tiba-tiba ngomong gitu Dy?" tanya Rayna heran.

Benar. Rayna merasa heran kepada Cindy. Tiba-tiba saja Cindy bilang kakak kelas yang bernama Raka itu baik. Pasti kan ada apa-apanya, itu yang Rayna pikirkan tadi. Tentu saja Rayna kepo, ia ingin tahu kelanjutan dari cerita Cindy.

"Emm, gak papa sih. Waktu itu kak Raka pernah nolongin gue," kata Cindy dengan semangat.

"Nolongin apa Dy? Cie cie," tanya Salsa diselingi ledekannya. Salsa memang jahil.

"Ceritain dong Dy. Parah lo, punya cerita tapi gak mau bagi-bagi sama kita." Shasa menunjukkan muka garangnya.

"Iya, parah lo!" Seru Rayna dan Salsa yang memasang muka garang juga kepada Cindy.

Rayna, Salsa, dan Shasa sangat kompak! Mereka bertiga memasang wajah garang kepada Cindy. Dengan maksud kalau mereka bertiga marah kepada Cindy. Tentu saja mereka bertiga marah kepada Cindy. Karena Cindy selalu menyembunyikan cerita yang ia miliki.

"Iya-iya deh maaf. Jadi gini, pas masa MOPDB kan gue duduk berbentuk lingkaran di lapangan tuh, dan gue duduk ditempat yang panas. Terus kak Raka nyuruh gue pindah ke sampingnya dia. Ke samping dia loh guys, dia kan duduk nya di tengah lingkaran dan otomatis gue duduk di tengah-tengah lingkaran juga dong...."

Cindy menjelaskan secara detail. Ya, benar kata Cindy. Pada saat MOPDB, setiap kelompok membentuk lingkaran di lapangan dan di dampingi oleh masing-masing menthornya, yaitu salah satu anggota OSIS. Kebetulan Cindy mendapatkan tempat duduk yang terkena sinar matahari. Lalu menthornya Cindy yang bernama Raka menyuruhnya untuk pindah duduk kesampingnya. Dan alhasil, Cindy duduk di tengah-tengah lingkaran bersama menthornya itu, kak Raka.

Author
Btw ini REAL kejadian di hidup gw pas masa MOPDB masuk SMP, pamer dikit gpp lha hehe.

"Gak usah baper deh, mungkin kak Raka kasian sama lo gara-gara liat muka lo melas pas kepanasan," kata Salsa tak mau kalah.

"Gue gak baper tau! Waktu itu gue juga pernah dianterin pulang sama kak Rak—" kata Cindy terpotong karena ada seseorang yang memanggil dari arah belakang.

***

"Rayna?" Terdengar suara khas cowok dari arah belakang Rayna.

Ketua OSIS Vs Adek KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang