Dua Puluh

82.4K 3.4K 193
                                    

Vote and comment ya😊

***

Lucu ketika seseorang membencimu karena takut tersaingi

***

Suasana di kelas X IPA 4 begitu ramai seperti pasar. Semenjak 1 menit yang lalu bel istirahat dibunyikan, wajah murid-murid yang tadinya lesu seperti pemulung berubah menjadi ceria seperti sehabis mandi.

Tetapi berbeda dengan Rayna. Rayna duduk di kursinya. Tidak ada aura Rayna yang semangat ketika bel istirahat dibunyikan. Rayna adalah orang yang selalu pertama mendengar bel istirahat berbunyi, tapi tidak dengan hari ini. Hari ini Rayna tidak menjadi orang pertama yang mendengar bel istirahat lalu berteriak senang mendengar suara bel itu berbunyi.

Rayna masih dengan posisi yang sama seperti tadi, duduk di kursi tanpa berniat berdiri lalu pergi ke kantin untuk membeli makanan bersama ketiga sahabatnya.

Cindy, Salsa, dan Shasa bingung harus berbuat apa. Hari ini Rayna tidak banyak bicara, berbeda dengan hari biasanya yang setiap menit pasti ada saja yang dibicarakan.

"Rayna, ayok ke kantin," ajak Salsa yang tak sabar ingin makan. Rayna menoleh ke Salsa yang disampingnya terdapat Cindy dan Shasa.

"Gue lagi males. Kalian aja yang ke kantin," kata Rayna. Cindy, Salsa, dan Shasa saling bertukar pandang. Mereka  tidak mungkin meninggalkan Rayna di kelas, sendirian pula.

"Gue temenin lo di kelas aja deh, Ray." Cindy kembali duduk di kursinya yang berada di sebelah kursi Rayna. Setelah itu Cindy menoleh tersenyum kepada Salsa dan Shasa, "Gue sama Rayna titip makanan yang kayak biasa ya."

Salsa dan Shasa mengangguk mengiyakan pesanan Cindy setelah itu mereka berdua keluar dari kelas menuju ke kantin untuk memesan makanan.

Sekarang hanya ada Rayna dan Cindy yang berada di kelas ini. Semua murid pergi ke kantin untuk membeli makanan. Cindy ingin mengajak Rayna bicara, tetapi sepertinya Rayna masih ingin diam untuk menenangkan dirinya.

Cindy memilih untuk memainkan gadjetnya. Sedangkan Rayna masih setia membenamkan kepalanya di tangan. Rayna hanya merasa lelah untuk sekarang ini.

"Cindy." Rayna akhirnya mengeluarkan suara.

"Ya? Kenapa?" jawab Cindy sambil memasukkan gadjetnya ke dalam saku rok. Dari raut wajah Rayna, sepertinya ada sesuatu yang ingin ditanyakan.

Rayna berpikir sejenak lalu berkata ragu, "Hm ... kok lo masih mau temenan sama gue? Emangnya lo gak malu? Gue kan diomongin hampir sama semua murid-murid di sini." Rayna menatap manik mata Cindy. Rayna berharap pertanyaannya segera dijawab jujur oleh Cindy.

Cindy tersenyum sambil balik menatap manik mata Rayna yang kini terlihat tidak cerah seperti biasanya.

"Kenapa harus malu? Sekarang waktunya gue buat mendukung dan membantu lo sebagai sahabat. Ray, lo tau? Sahabat adalah orang yang selalu menemani kita dalam suka dan duka. Dan gue berusaha menjalani sebagai seorang sahabat, untuk lo sekarang." Rayna melongo dengan ucapan Cindy.

"Cindy, lo lagi demam ya?" tanya Rayna. Cindy berpikir dengan ucapan Rayna tadi.

"Demam? Enggak deh perasaan." Cindy meletakkan telapak tangannya tepat di dahi untuk membuktikan apakah dia demam atau tidak. Rayna tertawa melihat tingkah Cindy yang lucu seperti itu.

Ketua OSIS Vs Adek KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang