Empat Belas

104K 4.6K 766
                                    

Vote & comment dari kalian sangat berharga lhoo (:

                           🐇🐇🐇

Raihan POV

Sekarang gue berada di rooftop sekolah. Duduk asal sambil memandang ke depan dengan pandangan kosong.

"Agrhhhhhhh," gumam gue sambil menjambak rambut sendiri dengan kasar.

Apa yang udah gue lakuin ke gadis itu? Kenapa gue bego? Kenapa gue bikin dia nangis? Kenapa?

"Agrhhhhhhh," gumam ku frustasi.
Gue masih menjambak rambut sendiri dengan kasar.

Kenapa gue bikin dia nangis? Gue cuman mau ngerjain dia, tapi kenapa jadi begini?

"Arghhhhhhh," gue membentur kepala gue ke tembok.

Ampuni hamba mu ini ya Allah. Hamba tidak bermaksud untuk membuat gadis itu menangis. Ampuni hamba ya Allah. Jangan membuat gadis itu menangis. Hamba tidak ingin melihat dia menangis.

"Rayna, maafin kakak. Kakak gak bermaksud bikin lo nangis," lirih gue pelan.

Gue masih menjambak rambut sendiri dan membentur nya ke tembok. Gue bener - bener gila. Cowok gak waras. Cowok gak punya otak. Cowok gak punya perasaan. Cowok kejam. Cowok brengsek.

"Raihan!" panggil seseorang dari belakang ku. Gue udah tau siapa orang yang memanggil itu, siapa lagi kalo bukan ketiga sahabat gue. Gue masih menatap ke depan dengan pandangan kosong tanpa melihat ketiga temen gue yang mulai beranjak mendekati gue yang sedang duduk asal layak nya gembel.

                          🐇🐇🐇

"Raihan!" panggil ketiga cowok yang memakai seragam putih abu dari arah belakang

Raihan tetap pada posisi nya. Tidak menengok kepada yang memanggil nya. Yaitu duduk asal di rooftop sekolah. Memandang ke depan dengan tatapan kosong. Rambut nya dijambak sendiri di bentur kan ke tembok. Baju seragam nya berantakan, sudah keluar dari tempat asalnya. Rambut nya acak - acakan. Sungguh bukan Raihan yang biasanya.

"Lo kenapa han?" tanya cowok tersebut kepada Raihan.

"..."

"Han, lo cerita dong sama kita. Apa yang terjadi?" Raihan tetap diam.

Raihan terus menjambak rambut nya sendiri dan membentur nya ke tembok.

"Raihan! Berhenti!" cegah Raka sedikit membentak Raihan.

"GUE BEGO, GUE BEGO, GUE BEGO," teriak Raihan.

Raka, Bima, dan Davino mengelus punggung Raihan secara halus. Mereka lagi menenangkan Raihan, sepertinya Raihan sangat sedih.

"Gue bikin Rayna nangis Rak, Bim, Dav," lirih nya pelan. Ketiga sahabat nya masih mengelus punggung Raihan supaya Raihan melanjutkan ucapan nya.

"Rayna nangis gara - gara gue," lirih nya. "Gue sama sekali gak bermaksud buat bikin dia nangis," lirih nya lagi.

"Iya, kita tau kok han," ucap Raka pelan.

"Tapi kenapa semuanya jadi begini? Kenapa?" ucap nya sambil menjambak rambut sendiri.

"Udah han. Lo jangan ngehancurin diri sendiri juga." cegah Raka. Karena dari tadi Raihan masih menjambak rambut nya dan memberturkan ke tembok. Raka bingung harus melakukan apa untuk mencegah Raihan. Karena Raihan sangat keras kepala.

"Tapi gue bego. Seharus nya gue gak ngerjain Rayna dengan cara itu," lirih nya pelan.

"Udah lah han. Penyesalan emang datang di akhir. Kalo di awal namanya pembukaan." ucap Bima dengan gaya sok bijak.

Ketua OSIS Vs Adek KelasWhere stories live. Discover now