CHAPTER 2

6.6K 632 136
                                    

Warning!

Aku kembali memeluk lututku mengabaikan lelaki yang semakin berjalan mendekat itu.

"Kau tidak takut?"

"Hn.." jawabku bergumam.

"Mau kuantar pulang?"

Aku menggeleng sambil tetap menenggelamkan wajahku, aku benar-benar tidak tau harus menjawab apa.

Lelaki itu terdengar menghela nafas, terdapat beberapa jeda hingga tangan besar miliknya menarik tanganku.

Aku sontak mendongak. Beberapa saat kemudian kaki jenjang namja itu membawaku masuk kedalam mobilnya. Aku tak berbicara sama sekali saat namja yang tak kuketahui namanya ini mulai mengendarai mobilnya menjauh dari halte.

Toh! Aku sudah tak peduli, yang terpenting sekarang adalah aku tidak bertemu dengan Baekhyun hyung ataupun Jungkook.

"Rumahmu dimana?" tanya namja itu dengan pandangan yang masih fokus kejalanan yang basah akibat hujan yang masih belum berhenti.

Aku diam tak menjawab, aku melirik namja itu sejenak lalu kembali mengalihkan wajahku kesamping melihat deretan toko-toko yang sudah tutup.

Saat tak mendengar jawaban dariku, namja tampan ini kembali menghela nafas berat. Lalu perjalanan kami mulai hening kembali tanpa adanya percakapan, hanya suara mp3 yang membunyikan lagu Lee Seung Gi – Let's Break Up yang menemani kesunyian dalam mobil yang aku tumpangi.

Setiap lirik yang terdengar membuat dadaku sesak, ntah mengapa aku merasa bahwa setiap bait dari lagu tersebut seolah mengejekku.

Sial! Mengapa air mata ini kembali mengalir? Astaga!

Aku buru-buru menghapus lelehan air mata yang sudah mulai membasahi pipiku. Tak ingin tertangkap basah oleh namja yang tengah mengemudi disebelahku ini.

Kembali hening beberapa menit hingga motor itu melambat dan berhenti disebuah rumah mewah.

'Rumah nya kah?'

Namja berperawakan tinggi itu keluar dan menghampiri pintu mobil disebelahku, tangan besarnya membukakan pintu dan mempersilahkanku keluar dari mobilnya.

"Aku bukan wanita." Ucapku tak terima dengan perlakuan lembutnya.

Wajah tampan itu tersenyum, membuat keningku seketika mengeryit.

"Kau lupa pernah mengangis seperti wanita saat disampingku?"

Aku merengut mendengar ucapannya, ingin rasanya menghantamkan kepalan tinju-ku kewajah tampannya itu. Namun aku masih memiliki etika-lah setidaknya untuk orang yang sudah mengantarku dengan mobilnya. Padahal aku sangat yakin tidak pernah bertemu apalagi kenal dengannya.

Apa namja tampan ini memang memiliki kebiasaan aneh untuk mengangkut orang asing dan memperlakukannya dengan sangat baik seperti ini?

Ah... atau .. Astaga! Apa dia seorang pembunuh yang pura-pura berbuat baik pada setiap orang, membawa kerumahnya dan dibunuh.. la.. lalu dia akan menjual organku ke pasar gelap??

Aku cepat-cepat mengalihkan pandanganku padanya, setelah mengambil beberapa paper bag dikursi belakang, ia kembali padaku dan mengajakku masuk kerumah mewah itu.

"Kajja!"

"Tun..Tunggu.. aku ... aku ingin bertanya sesuatu.." ucapku gugup. Astaga aku benar-benar takut sekarang.

Ia terdiam, menunggu pertanyaan itu keluar dari bibirku.

"Apa.. apa ... ah maksudku.. kau .. bukan seorang pembunuh atau penculik kan?"

TAKE YOU BACK! (KookV / KookTae)Where stories live. Discover now