I'm Not Your Uke!➖TaeGi + KookMin [Hiatus]

Pusat

[Es Campur] - 2

.

.

.

.

.

.

Siapa yang tak kenal BTS sekarang ini?

Segerombolan tujuh namja tampan dengan pesona yang tidak dapat ditolak kaum hawa maupun adam. Para kumpulan boyfriendmaterials yang bertalenta, karya nya dikenal dimana-mana, berbagai penghargaan pun ada pada genggamnya. Apa yang kurang?

Tapi hidup itu memang seimbang, dan bila ada kelebihan, ada kekurangan bersembunyi dibelakang. Itu tak bisa lepas sekalipun kau orang yang dipandang sempurna.

Demi menjaga stabilitas dunia, mungkin?

Dan mereka tidak bisa memungkiri penyimpangan yang terjadi.

Mereka, gay. 

Dan mengakuinnya.

You know gay? Tentu saja pasti, karna kalau tidak kalian tidak akan meng click cerita ini.

Mereka sadar seutuh-utuhnya, ada ketertarikan asing dari satu sama lain, ada desiran aneh yang merayapi hati. Yoongi jujur merasa jijik pada dirinya sendiri yang selalu berdebar layaknya gadis jatuh cinta setiap ada Jimin disisinya, disetiap moment yang mereka ciptakan bersama. Belum lagi kumpulan fanfiction buatan Army yang memasangkan Jimin dengannya dengan berbagai adegan tak senonoh terkandung didalam sana. Seakan mendorong Yoongi untuk membuatnya jadi nyata.

Yoongi meragukan kelurusan dirinya.

Apa hidup seperti ini tidak apa? Kaum pelangi memanglah bukan hal tabu lagi tapi tetap saja mereka seperti orang cacat, ada banyak tapi tetap dipandang sebelah mata. 

Jujur saja, mereka tidak menginginkan hal ini terjadi.

Tapi nyatanya, mereka menjalani ini semua.

Ah, terlalu banyak tapi nya.

"Aku gay, jangan salahkan aku bila suatu saat akan menyukai salah satu dari kalian." Min Yoongi, si swag yang pertama kali mengakui itu dengan... Swag nya.

Tapi entah sejak kapan, dia tertarik pada si mochi Busan Park Jimin, dan bertanding dengan kelinci obesitas bernama Jeon Jungkook untuk memperebutkan hati angel smile nya BTS.

Entah sejak kapan...

"Jaga jarak dengannya Jimin! Tidak ingatkah dia pernah menolakmu dengan kasar?!" Yoongi mengambil ruang tengah diantara Jungkook dan Jimin, tak memperbolehkan Jimin untuk dekat-dekat dengan maknae bongsor yang menatap kesal Yoongi. "Ayo Jimin, kau duduk disana saja denganku."

Yoongi menarik pergelangan lengan Jimin yang masih blank, dia tidak mengerti mengapa tiba-tiba Jungkook duduk disebelahnya dengan begitu dempet lalu datanglah pemuda pucat itu menantang Jungkook dengan tatapan dan membawanya ke kursi pojok kiri untuk duduk disampingnya.