Jeon Jungkook

2.3K 286 70
                                    

[ e s - c a m p u r ] - 9

.

.

.

.

.

.

Park Jimin, eksistensi ilegal yang merangsek obsidian Jeon Jungkook. Masuk dengan gegabah, secara paksa hingga rasanya sampai diulu hati.

Hingga Jungkook terobrak-abrik doktrin alam, bahwa laki-laki takdirnya tentu seorang wanita. Bermelon dua, bukan lekukan singset dengan dada rata pula kotak-kotak perut yang terlihat menggoda. Bukan bongkahan bokong kenyal namun punya belalai dibalik celana. Astaga, dewa. Terpentur tembok mana ia bisa seperti sekarang? Menengguk ludah berkali-kali pada sosok yang selama ini ia anggap kakak sendiri. Sobat, brother lah. Kawan satu kampung halaman. Apa putus dari pacar cantiknya membuat Jeon gila? Perasaan biasa saja, ah. Mantanya bisa dibilang indah, namun Jimin mematahkan satu prespektif─

─bahwa, pria juga bisa indah dengan cara yang sama.

Cantik, seksi.

Untuk Jeon Jungkook, itulah bagaimana Park Jimin dimatanya.

Tidak, bukan karna putus yang menghalangi debutnya sebab ia jadi gila. Tapi terlalu banyak waktu dihabiskan bersama pemuda kelahiran 95 tersebut, dengan marga Park didepan namanya. Terlalu banyak tawa mereka bagi, candaan, curahan hati, semua kelakar Jimin meracuni rasa sayang Jungkook yang suci, tanpa tuntutan sampai jadi sebuah obsesi tersirat yang diam-diam begitu si gigi kelinci benci. Dan oh ngomong-ngomong, kapan akan jadi Jeon? Itu selalu terlintas seenak perut. Jungkook menggebrak keningnya ke meja, tidak keras namun cukup untuk mengagetkan Jimin yang melihatnya.

"Kookie ada apa?!" Ah, suaranya semakin lama semakin manis. Bisa mati konyol mempertahankan kelurusan dirinya. "Ada nyamuk di keningku,"

Jimin agak blank, hell. Alasan yang tolol memang, dengan wajah syarat akan kekhawatiran Jimin mengendus. "Astaga tidak perlu menggebrak keningmu ke meja juga..."

"Biarkan saja, Jim. Mungkin dia ingin jadi idiot." Taehyung berjalan ringan dengan mulutnya pula seringan kapas. Tanpa beban, tanpa tau kalau satu titik diujung mata Jungkook hampir bisa membuat otaknya bolong saat itu juga. Botol kosong telak sampai ke kepalanya, dan ringisan heboh─aduan sok imut dengan nada konyol seperti Jiminie tega sekali, Jimin mau muntah saja.

"Untuk apa mau jadi idiot sepertimu, Kookie ku pintar!"

Kookie ku.

Kookie. Ku.

Sialan.

Tangan Jimin hendak menyusuri surainya, namun entah malaikat atau setan yang membantu Jungkook angkat tangan dan menepis kuat lengan Jimin. Hingga sang empunya diam terkaget, pula Taehyung yang melongo penasaran. "Jangan sentuh aku. Ini bukan masalahmu."

Apasih hatinya yang berteriak sebal, toh salah dia kan pegang-pegang. Kenapa pula kau mendamba elusan lembut dikening. Kakinya menepak-nepak ubin frustasi, urat tangan bereksistensi dan bola matanya mondar-mandir merasa bahwa tadi terlalu cepat merespon, aneh lagi kesannya. Bertarung dengan diri sendiri. Jimin tidak peduli reaksi tadi agak menyakitkan, terlupa begitu saja karna Jungkook tidak terlihat baik. Faktor itu mungkin yang membuatnya tidak ingin disentuh─Jimin memaklumi dan tersenyum lembut pada surai si bungsu yang perlahan jatuh kebawah, menunduk.

I'm Not Your Uke!➖TaeGi + KookMin  [Hiatus]Where stories live. Discover now