Mango Float《 jjk 》

808 81 0
                                    

Sejak sepuluh menit yang lalu, Jungkook berusaha mati-matian menahan tawanya.

Matanya masih setia mengarah ke arah gadis yang kepayahan mendorong troli berisi setumpuk kertas karton, cat dan potongan balok kayu.

"Aku ingin putus."

"Tidak usah tanya kenapa."

"Kurasa seorang Jeon Jungkook yang terhormat cukup jenius untuk mengetahui kesalahannya."

"Hapus nomerku."

"Tidak usah hubungi aku lagi."

"Hapus saja fotoku."

Hari ini hari pekan olahraga, dan ia masih tidak paham mengapa gadis ber-nametag Kang Seulgi itu malah sibuk dengan ekstra seni-nya.

Lagi-lagi, Jungkook menggelengkan kepalanya pelan, selama netranya masih menangkap eksistensi Seulgi berada, selama itu pula ia ingin tertawa. Ia hanya merasakan sesuatu menggelitik kotak tertawanya setiap kali ia mengingat pesan yang gadis itu kirimkan semalam sambil membayangkan bagaimana cara gadis itu berucap.

Jungkook ingin sekali menjitak kepala gadis itu seratus kali demi membuat sadar jika meminta putus lewat pesan singkat adalah hal konyol disaat penyebabnya saja, mungkin gadis Kang itu bisa disebut salah kira.

Yang membuat gadis itu malah gegabah dan konyol diwaktu yang bersamaan.

Dilain tempat, Seulgi masih membereskan sisa perkakas yang ia bawa.

Ia menyapu keringat dengan punggung tangannya, mengitari taman berkolam ikan dengan pandangannya yang lelah tanpa melupakan tugasnya memindahkan sisa potongan kayu terakhir. Seulgi hampir saja menendang troli saat irisnya menangkap Jungkook dan segelas minuman di tangannya, tak ketinggalan dengan senyum mautnya.

"Hello, girl."

Sapa Jungkook pelan, ia mengangkat salah satu ujung bibirnya kala melihat Seulgi mulai risih akan kemunculannya yang super tiba-tiba.

"Kem-"

"Aku belum sempat membereskannya. Jika datang untuk menagih jaketmu, akan kuberikan nanti." Seulgi memotong ucapan Jungkook yang sempat mengambang.

Kelimpungan, Seulgi melangkah melewati Jungkook buru-buru.

Namun, berhasil dicegah Jungkook dengan menghadang tubuh Seulgi yang lebih pendek darinya.

Ia menunduk menatap Seulgi yang semakin memperdalam tatapannya di atas tanah.

Jungkook meraih tangan kanan Seulgi, memindah alihkan segelas mango float yang sebelumnya ia bawa tadi.

"Kukira meminta putus karena melihat kekasihnya berjalan bersama ibunya sangat konyol ya, Gi."

Jungkook tersenyum meski sebenarnya ia ingin betulan tertawa melihat Seulgi yang menatapnya dengan tatapan bingung yang lucu.

Sebelum berlalu, Jungkook menyempatkan menempatkan telapak tangannya untuk mengacak puncak kepala Seulgi.

"Nanti malam pukul tujuh. Aku jemput. Ibuku menunggu di kedai mie ramen favoritku."

Dan dengan tololnya, Seulgi merasa kakinya terlalu kaku untuk menopang berat badannya.

Ia terduduk dengan gelas dingin digenggaman tangannya.

Ia meruntuk tapi terperanjat lagi saat mango float digenggamannya direbut paksa oleh tangan lain.

Seketika Seulgi merasa menjadi orang terkonyol.

Jungkook kembali lagi ke hadapannya, ikut berjongkok di depan Seulgi yang terduduk lemas.

"Bonus mango float. Tapi kembali padaku, ya, tidak perlu putus pokonya."

Seketika ia tersihir bagai letupan gelembung soda di dalam gelas yang berperang dengan sirup rasa mangga bewarna kuning.

Done.

Kang Seulgi's FanfictionDonde viven las historias. Descúbrelo ahora