Dalconna Coffe 《 csy 》

559 47 5
                                    

Ini sudah kali ketiga Seulgi mendapati Seungyoun meringkuk di balik pantri dapur.

Meletakkan asal tasnya, Seulgi menghampiri, "sedang apa sih?"

Tanyanya menyita atensi Seungyoun yang baru menyadari kekasihnya itu sekarang sudah duduk dipinggiran meja makan.

Dengan lesu Seungyoun mengampiri, merentangkan tangannya meminta peluk.

Seulgi dengan senang hati menepuk-nepuk punggung kekasihnya, mengeratkan lengannya mendekap tubuh Seungyoun yang masih terlilit apron.

Sedang Seungyoun masih asik mengendus rambut Seulgi bagai anak anjing yang hilang.

"Aku gagal."

"Maafkan aku ya."

Seungyoun berbisik dintara hembusab nafasnya yang agak sedikit berat.

"Maafkan aku sungguh," bisik Seungyoun semakin dalam.

"Aku belum bisa membuatmu bangga."

Seulgi mengeratkan dekapannya karena tidak tahu harus mengatakan apa.

Karena memang Seulgi sedang tidak paham situasi apa yang dihadapinya.

Seungyoun terus mengucapkan maaf, bahkan sekarang laki-laki itu merengek menghentak-hentakkan kakinya terlihat sebal.

Sampai Seulgi menangkup kedua pipi Seungyoun, "hey, ada apa? Aku tidak mengerti, kenapa minta maaf? Membanggakan? Membanggakan bagaimana-"

Seulgi menggeleng masih berusaha membuat kepala Seungyoun tidak tertunduk di depannya.

"Cerita! Aku akan mendengarkanmu," ucap Seulgi menjaga intonasinya.

Seungyoun menatap Seulgi cukup lama, "aku hanya ingin peluk," lagi Seungyoun merengek merentangkan tangan berusaha menangkup tubuh Seulgi ke dalam pelukannya.

Seulgi menghindar dan menahan kedua tangan Seungyoun agar tetap disisi tubuhnya. Mendesis sebal, Seulgi mendesak Seungyoun mengatakan sebenarnya.

"Baiklah," gumam Seungyoun akhirnya.

"Lihat itu," telunjuknya terarah pada tumpukan gelas kotor di wastafel.

Seulgi mengerutkan dahinya tidak mengerti.

"Lihat itu! Kopinya tidak mau mengembang."

Sepersekon kemudian, Seulgi tertawa menahan gelaknya yang cukup keras. Tangannya menepuk pundak Seungyoun beberapa kali sampai Seungyoun sebal sendiri.

"Kan! Kenapa malah ketawa, sih!"

Seulgi masih menahan tawanya, mencubit pipi Seungyoun sebelum berkata, "my little fox lucu sekali sih, aduh jadi ingin aku makan ini pipinya ututuu~"

Seungyoun masih cemberut, dilihatnya Seulgi masih sibuk mengerjai pipinya.

Seulgi sampai berjongkok tidak tahan menahan geli.

"Aku hanya ingin membuatkanmu that viral dalconna thingy or that something i don't know, aku sudah mengikuti tutorialnya."

Seulgi masih mendengarkan Seungyoun yang berbicara cepat, kebiasaan saat sedang jengkel. Seulgi bahkan mengira Seungyoun sedang battel rap.

"Tapi loh tetap saja kopinya tidak mau mengembang, sampai pegal tanganku. Kurasa aku ditipu, ya kan?"

"Ditipu yang membuat tutorial?"

"Iya siapa lagi, mungkin dia pakai magic atau bahkan mungkin ia beli minuman itu di cafe yang punya alat khusus, yang biasanya kamu tonton di vlog orang-orang itu."

Seungyoun terduduk di dekat pantri, mungkin masih meratapi kopinya yang tidak mau mengembang.

Seulgi membawa langkahnya mendekat sebelum menyisir rambut Seungyoun dengan sela-sela jarinya, "nanti kita buat bersama saja apa ya? Biar kopinya mau mengembang, nanti aku bantu senyum. Biar dia jatuh cinta sama aku, seperti kamu dulu ya kan Cho Seungyoun? Baru sekali disenyumin, sudah semangat sekali meminta nomerku."

Seulgi terkekeh menjitak kepala Seungyoun yang hanya bisa mengaduh melihat kekasihnya itu sudah kembali masuk ke mode singa.


  Done.

Kang Seulgi's Fanfictionحيث تعيش القصص. اكتشف الآن