Chapter 11 [Reason]

2.6K 192 8
                                    

Satu jam berlalu sejak dimulainya proses menaikan level (pembantaian). Ratusan mayat Goblin dalam berbagai kelas mulai memenuhi isi gua. Bisa dibilang mereka saat ini sedang melakukan penguburan massal.

Pelaku dari hal ini adalah dua orang gadis cantik yang kini penuh dengan darah monster di tubuh mereka. Tak hanya menunjukan mereka kuat, namun hal itu membuat mereka seperti dewi kematian.

Bau amis dan kotor membuat mereka tak nyaman. Keduanya bahkan ingin berhenti untuk mandi dan beristirahat sejenak.

Sayangnya itu tak mungkin.

Saat kelompok musuh berhasil dikalahkan, kelompok lainnya datang dengan level yang lebih kuat daripada sebelumnya. Hal ini membuat keduanya tak memiliki kesempatan untuk beristirahat, apalagi membersihkan diri.

Semua ini terjadi karena berkat sihir Akira. Dengan membuat perisai khusus, dia membuat lubang yang hanya bisa dimasuki oleh monster tertentu dan dalam jumlah tertentu. Seiring berjalannya waktu, monster yang diperbolehkan masuk merupakan monster yang cocok digunakan untuk menaikan level.

Cara ini dipanggil <Spartania Level Upper>. Meskipun efektif, namun ini cara yang membuat seseorang memilih untuk terjun ke air mendidih daripada bertarung.

Dan yang paling parah, meskipun keduanya ingin beristirahat karena lelah, namun stamina mereka langsung kembali penuh seperti sedia kala berkat suntikan sihir dari Emilia.

(Aku benar benar akan membunuhnya jika levelku cukup kuat)

Marah bercampur dengan rasa jengkel membuat nafsu membunuh lebih diarahkan pada Akira daripada monster yang dia lawan.

Meskipun naik level menjadi 15, namun bukan berarti Miyu menjadi sangat kuat. Dia memang memiliki kekuatan yang cukup untuk bertarung, namun pengalamannya yang sedikit membuat dia sering kesulitan.

Contohnya saat monster Goblin Rider  menyerang. Mereka adalah kelompok Goblin yang menunggangi serigala. Tak hanya cepat, namun menghadapi dua monster yang berbeda secara bersamaan membuat Miyu terkena serangan beberapa kali.

Jika dia tak memakai perlengkapan yang diberikan Akira, mungkin saat ini sudah menjadi daging cincang.

Kemudian, selama Miyu belum memiliki teknik yang cukup efektif untuk melawan monster, Akira akan mendatangkan monster yang sama hingga dia memiliki cukup pengalaman untuk bertarung tanpa mengandalkan barang pemberian Akira (pakaian dan senjata).

Karena semua alasan itu, dia tak memiliki pilihan untuk memperbaiki teknik bertarungnya. Atau bisa juga harus melatih diri agar mendapatkan skill.

Hasil kerja kerasnya membuahkan hasil. Dia akhirnya berhasil mendapatkan skill penambah kecepatan <<meningkatkan kecepatan>>, dan <<Refleks>>. Dengan menggabungkan skill <<Penguat Tubuh>>, kedua skill itu membuat Miyu lebih mudah mengalahkan musuh.

Saat ini dia bahkan bisa menghadapi Goblin Leader satu lawan satu.

Berbeda dengan Miyu, Seria hanya bisa naik level menjadi 38. Selain levelnya sudah tinggi, hal lain yang membuat dia sulit naik level adalah musuh yang dikategorikan cukup lemah.

Goblin yang menghadapinya langsung dia bantai dengan pedang skill yang sudah terasah sejak kecil. Selain itu, profesinya sebagai mantan pasukan penjaga (kinght) membuat dia memiliki cara yang tepat untuk menghadapi musuh yang berkelompok.

Tentu dia juga tak lepas dari dampak yang diberikan lawan, hanya saja dampak itu dinetralkan oleh perlengkapan yang dia pakai. Itu membuat Seria menjadi pelaku dari sebagian pembantaian ini.

Yang menarik, sepertinya dia mulai menikmati hal ini.

"Aku pikir saatnya untuk meningkatkan level."

The Hero RE;TurnOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz