Chapter 18 [Defense War]

1.5K 115 10
                                    

"Hm?"

"Ada apa? Kau melihat sesuatu?"

"Bukan apa apa. Hanya saja, aku merasa kalau ada sesuatu yang aneh dari hutan."

"Aku tak merasakan apapun. Itu hanya perasaanmu saja."

"Aku harap begitu."

Penjaga itu adalah tipe orang yang selalu mengandalkan firasatnya. Bahkan dengan firasatnya itulah dia selalu berhasil selamat sampai menjadi salah satu senior dalam pasukan penjaga.

Seperti yang sudah sudah, dia merasakan firasat buruk seolah akan terjadi sesuatu yang buruk.

"Yah.. tak ada salahnya waspada, Gulf. Tetapi meskipun akan ada masalah, di kota ini sekarang banyak petualang peringkat tinggi. Hanya monster yang tak berotak menyerang tempat seperti ini."

"...kau benar."

Meskipun masuk akal, tapi firasat buruk yang Gulf rasakan masih belum menghilang. Justru perasaan itu semakin kuat.

Tiba tiba keduanya dikejutkan oleh suara lonceng pertanda keadaan darurat dibunyikan dengan keras berulang kali.

Bunyi lonceng itu memiliki dua arti. Yang satu adalah serangan musuh dari negara lain. Dan yang kedua...

"Gerombolan monster menyerang kota."

"Berapa jumlah mereka?"

Tak perlu mencaritahu lebih lanjut apa yang terjadi. Dari tempat keduanya berdiri, goblin dengan jumlah tak terhingga mendekat dari gelapnya hutan.

💠💠💠

"Kita beruntung memberitahukan tepat waktu. Jika tidak,  akan terlambat."

"Skill Map memang berguna dalam situasi seperti ini."

Kota yang semula ramai oleh turnamen berganti dengan kepanikan. Para pasukan penjaga sibuk bersiap menghadapi monster seolah akan segera berperang. Petualang yang semula bersantai dan bersenang senang membentuk kelompok untuk menghadapi situasi darurat. Lalu para penduduk yang tak memiliki kekuatan tempur langsung diungsikan ke tempat yang aman.

Jika melihat dari sudut pandang orang Jepang seperti Miyu, semua hal yang terjadi begitu mengagumkan. Bagaimana tidak? Semua yang terjadi tak jauh berbeda dengan tindakan yang dilakukan di dunia modern.

"Mereka sungguh cepat tanggap dalam situasi seperti ini."

"Pemimpin kota ini mengerti tentang tindakan apa yang harus dilakukan dalam situasi darurat. Bahkan sekali dalam setahun diadakan simulasi untuk menghadapi situasi seperti ini."

"Apakah hal ini cukup umum?"

"Tidak. Hanya kota ini saja yang cukup peduli dengan hal seperti ini."

"..."

Mendengar itu Miyu cukup kecewa, tapi dia mengerti kalau tak ada yang bisa dia lakukan dalam situasi seperti ini.

Sekali lagi dia diingatkan kalau dia berada di dunia lain.

"Untuk sekarang sebaiknya kita fokus dengan apa yang bisa kita lakukan."

Seria mengangguk tanda setuju.

"Sebagai petualang, dalam situasi seperti ini kita diwajibkan ikut dalam mempertahankan kota. Hanya saja karena peringkat Miyu-sama masih rendah, anda hanya akan diwajibkan untuk membantu mengevakuasi."

"Tidak masalah."

Meskipun Miyu memiliki skill yang cukup membantu dalam situasi genting seperti skill Map, dia tak begitu berniat melakukannya.

The Hero RE;TurnOnde histórias criam vida. Descubra agora