part12

4.9K 286 8
                                    

Mayu pov

Akhirnya aku dapat menghindar masalah tadi yaitu masalah kencan itu aku pengen pingsan rasanya.

Syukurnya Miku mau ya.

Aoi sekarang ada dikamarku sambil menunggu Miku.

Kreet

Suara pintu terbuka. Ahhh Miku sudah datang toh.

"Kalian ini kenapa menyuruh aku kencan sih." Geram Miku.

Aku langsung nunjuk Aoi. Aoi menoleh dan melihat Miku yang sudah marah dengan wajah merahnya.

"Apa ?" Tanya Aoi dengan tampang polosnya.

"Kamu tuh ya Aoi aku jadi korban tau disini,"kata Miku sambil duduk di ranjangnya.

"Emang kamu diapain sama mereka?" Tanya Rin tiba-tiba.

Aku langsung kaget karena dia tempat disampingku.

"Apa kebiasaanmu itu bisa di hilangkan Rin ?" Tanyaku dengan sebal.

"Sayangnya tidak." Jawab Rin dengan polos.

"Sudah-sudah kita dengar ceritanya Miku," kata Aoi.

"Tau gak ta-" ucapan Miku kami potong.

"Tidak tau lah," kata kami serempak.

"Ishhh dengar dulu dong aku tadi di ajak kencan sama Taku ?!!" Teriak Miku kesal.

"Ohh" Aoi hanya berohria.

"Tidak menarik," kata Rin.

"Ceritamu bosen," kataku.

"Ishhh kaliaaan dengarkan dulu aku itu di kerjai sama biadab kayak dia." Teriak Miku kali ini tapi menggunakan kekuatannya.

Sontak kami menutup gendang telinga kami.

"Miku kamu mau rusakin gendang telinga kami hah." Kali ini Rin yang teriak.

"Sudah-sudah kita lanjutkan lagi, oh ya kok bisa kamu di kerjai Miku ?" Tanyaku.

"Begini pas itu,"kata Miku.

*flassback*

Benar-benar dah nanti aku marahin tuh mereka semua.

Tau gak sekarang aku lagi kencan sama Taku lebih tepatnya aku sekarang ada ditengah danau tapi disini indah apalagi kalau malam. Aku mengadah ke atas melihat bintang-bintang dia atas dan langsung ke bawah melihat danau semuanya terpantul disini.

Aku merasa kalau aku di angkasa.

"Miku apa kamu menyukainya ?" Tanya Taku.

"Em...aku menyukainya indah,"kataku sambil meletakan tanganku di air.

"Aku senang kalau kamu bahagia,"katanya yang sukses membuat pipiku merona.

"Hah kamu gombal ya ?" Tanyaku.

"Tidak aku tidak mengombal kamu kok, aku benar-benar jujur"jawabnya sambil tersenyum kepadaku.

"Eh"kataku sambil menyentuh keningnya. Dia gak demam.

"Aku gak sakit,"katanya. Tangannya menyentuh tanganku yang megang keningnya.a

"Oh..ada sesuatu di rambutmu, "katanya sambil menjulurkan tangannya ke dahi.

"Eh..."kataku sambil menutup mataku karena dia terlalu dekat kewajahku.

Pletak

Dia menyentil dahiku.

White Academy [Tamat]Where stories live. Discover now