Tinggi Menara TV

2K 86 8
                                    

Oke, kali ini kita akan belajar tentang perbandingan. Pemerannya Kuntilanak dan Casper. Anggap aja mereka manusia.

=====================

Pada siang hari, tampak Kuntilanak sedang serius memperhatikan menara TV yang menjulang tinggi di hadapan. Si Kunti tidak sadar ada sosok yang tiba-tiba muncul dari arah belakang dan menepuk bahunya.

"Darrr!" teriak sosok itu.

Kunti pun tersentak dan sontak berbalik. Dia hendak melotot, tetapi urung karena bingung.

"Hai, Kunti!" sapa sosok itu sambil tertawa.

"Loh, Casper? Kok kamu ada di sini?" tanya Kunti memandangi sang teman.

"Yoi, buktinya aku di sini," ujar Casper. "Hayo, kamu kaget ya?"

"Kamu ke sini terbang? Emang ga capek melintasi benua gitu?" Kunti tak percaya melihat teman chatting-nya ada di hadapan.

"Eh, aku bukan Casper yang di film kaleee," protes Casper. "Aku ma-nu-si-a."

"Hi hi hi, iya, bercanda."

"Aku ke sini naik pesawat. Bukan numpang di atas pesawat, apalagi di rodanya. Demi ketemu temen chat-ku, aku nabung setiap hari selama setahun."

"Ya ampun, jadi tersandung nih, hi hi hi," kata Kunti ge-er.

"Aku penasaran aja pengen ketemu. Rambut kamu bagus banget ya, panjang, mengkilap lagi. Kalau aku gundul."

"Gundul juga lucu kok. Banyak yang suka, hi hi hi."

"Kamu perawatan rambut ya?"

Kunti mengelus-elus rambutnya. "Yoi, aku pake minyak kelapa asli alias virgin coconut oil. Trus... aku juga pake minyak kemiri biar warna hitamnya bagus, jadi ga gampang beruban."

"He he, kalau kamu ubanan, bukan Kuntilanak lagi dong namanya, he he he."

"Yeeee... Kalau kamu punya rambut, bukan Casper lagi dong namanya."

Kuntilanak dan Casper pun tertawa garing bersamaan.

"Ngomong-ngomong, lagi ngapain sih?"

"Aku bingung nih, Bu Suster Ngesot ngasih tugas buat ngukur tinggi menara TV. Aku bingung. Kalaupun aku terbang, meterannya mana cukup."

"Sejak kapan kamu bisa terbang? Ngekhayal!"

"Hi hi hi. Oke, mode serius on. Gimana dong caranya? Nyiksa banget sih si Ibu!"

"Bukan nyiksa lagi...," kata Casper membela gurunya Kunti. "Tugas yang dikasih ke kamu itu sebenarnya berkaitan dengan perbandingan senilai. Kamu ga perlu terbang buat ngukur tinggi menara, ha ha, jadi kebawa gila, kan?! Begini, ukur aja bayangannya. Mumpung masih siang, yuk kita ukur!"

Bibir Kunti berkedut-kedut pertanda sedang bingung. "Aku masih belum paham."

"Tenang aja, Cantik, nanti juga kamu ngerti. Eh, coba kamu lihat tiang ayunan itu! Tiang itu berdiri tegak lurus dengan tanah. Ukur deh tingginya!"

Kunti pun mengukur tingginya. Ia memperoleh tinggi tiang 2 meter.

"Sekarang kita ukur panjang bayangan si tiang," ajak Casper. Keduanya mendapati panjang bayangan 0,5 meter.

Casper mengajak Kunti mengukur panjang bayangan menara TV. Mereka mendapati panjangnya 12 meter.

"Aduh, capek juga ya?" kata Kunti terengah-engah sambil menguncir rambut.

"Tapi kan lebih repot kalau kita ngukur tinggi menara," ujar Casper.

"Iya sih.... Terus, gimana?"

"Nah, sesuai dengan prinsip perbandingan, semakin panjang bayangan, semakin tinggi benda. Bayangan menara TV lebih panjang dari bayangan tiang. Berarti, tinggi menara TV lebih tinggi dari tinggi tiang. Kita dapat menuliskannya dalam bentuk perbandingan."

"Oh,  begitu? Sekarang  aku paham," kata Kunti mengangguk-angguk senang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Oh, begitu? Sekarang aku paham," kata Kunti mengangguk-angguk senang. Ia pun mencatat penjelasan dari Casper ke tablet superkerennya.

"Wuih, hebat kamu punya tablet!" puji Casper.

"Iya dong, zaman teknologi canggih begini, sarana belajar kita mesti di-upgrade juga, hi hi hi. Makasih ya, Casper, akhirnya tugasku selesai. By the way, ikut aku yuk! Aku kenalin sama sepupuku si Genderuwo."

"Boleh, yuk! Tapi, aku pengen salad Indonesia ya," pinta Casper.

"Salad apaan?"

"Karedok," jawab Casper.

"Oh, tenang aja lah. Itu sih gampang. Hi hi hi hi hi."

Kuntilanak dan Casper pun berjalan beriringan menuju rumah Genderuwo.

                                  * * * *


Horor's Note:

Untuk perbandingan yang lebih detail, tanya ke guru masing-masing ya, xi xi xi.


Btw, ini masuk fanfiction gak ya karena pake nama Casper? Tapi, buku ini gak selalu berbentuk cerita masalahnya.

Cuap-Cuap Bikin PinterWhere stories live. Discover now